Malaysia Gelar Serangan Fajar
Gerilyawan Sulu Terdesak ke Pantai
Rabu, 06 Maret 2013 – 05:00 WIB
LAHAD DATU - Pertempuran antara pasukan Malaysia dan gerilyawan Kesultanan Sulu asal Filipina benar-benar tidak seimbang. Untuk menghadapi kelompok bersenjata yang tak sampai 300 orang, Malaysia mengerahkan tujuh batalyon tentara (sekitar 7.000 personel) yang mulai menyerbu dini hari Selasa (5/3). Serangan itu juga didukung kendaraan lapis baja dan jet-jet tempur dari udara.
Pesawat tempur Malaysia mulai meraung-raung di angkasa sebelum pukul 07.00 waktu Sabah melakukan serangan besar ke Kampung Tanduo, Lahad Datu. Dimulai dengan serangan bom dari jet tempur F-18 dan disusul dengan pesawat Hawk. Untuk memborbardir gerilyawan Sulu, Angkatan Udara Malaysia mengerahkan tiga pesawat F-18 dan lima Hawk. Tak hanya dari udara, bombardir juga diikuti tembakan artileri dari darat.
Baca Juga:
Saking dahsyatnya, ledakan terdengar hingga 20 kilometer dari kampung Tanduo. Setelah gempuran udara usai, disusul serangan darat dari pasukan komando Malaysia VAT-69 dan tentara gabungan. Warga setempat melihat beberapa truk militer dan kendaraan lapis baja terlihat menyisir desa mulai pukul 08.30. Serangan darat itu dilakukan untuk melokalisasi para gerilyawan supaya mundur ke tepian pantai timur Sabah tempat di mana mereka mendarat 11 Februari lalu.
Kepala Polisi Malaysia Inspektur Jendral Tan Sri Omar Ismail menjelaskan, serangan berhasil memukul mundur para penyusup keturunan Kesultanan Sulu itu. "Tidak ada korban dari pihak Malaysia," ujarnya dalam jumpa pers di kawasan Felda Sahabat Lahad Datu.
LAHAD DATU - Pertempuran antara pasukan Malaysia dan gerilyawan Kesultanan Sulu asal Filipina benar-benar tidak seimbang. Untuk menghadapi kelompok
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer