Malaysia Gelar Serangan Fajar

Gerilyawan Sulu Terdesak ke Pantai

Malaysia Gelar Serangan Fajar
Malaysia Gelar Serangan Fajar
Dalam struktur polisi Malaysia, Special Investigation Division juga disebut D-09 dan CSI D-10. Personelnya cukup unik karena dipilih dari polisi yang berkemampuan melakukan penyamaran. Peralatan yang dibawa cukup banyak. Terlihat satu tumpuk besar rompi antipeluru/kevlar, peralatan identifikasi tempat kejadian perkara, dan senjata yang dibawa dalam tas-tas panjang.

Hingga tadi malam suasana kota Lahad Datu sangat sepi. Jawa Pos yang berkeliling kota melihat toko-toko tutup lebih awal. "Biasanya pukul 9 masih buka, bahkan sampai jam 10 malam. Tapi sekarang jam 6 juga sudah tutup," ujar Salim Nurdin, warga Lahad Datu yang menemani koran ini. Restoran cepat saji yang biasanya buka 24 jam juga menghentikan layanan sejak pukul 7 malam. "Kita berharap kondisi segera pulih. Kami tak ingin berterusan, kita percaya askar," katanya.

Salim mengaku masih punya darah Sulu dari kakeknya. Namun sejak kecil dia sudah menjadi warga Lahad Datu "Kami menyebutnya Suluk, tapi saya tidak setuju dengan apa yang dilakukan saudara-saudara di Kampung Tanduo itu," katanya. Dia mengaku sangat mencintai Lahad Datu dan Sabah. "Keluarga kami berada di sini sejak kecil. Anak-anak kami bersekolah di sini," katanya dengan logat Sabah yang kental.

Kemarin di Kinabalu pimpinan keturunan Sulu dalam wadah Tawau Sulu Bajau Cultural Association yang dipimpin Abdul Ali Erilis menyatakan kesetiaan pada Sabah. Mereka menghadap Datuk Musa Aman, Chief Minister Sabah dan menegaskan 300 ribu keturunan Sulu di Sabah mendukung pemerintah Malaysia.

LAHAD DATU - Pertempuran antara pasukan Malaysia dan gerilyawan Kesultanan Sulu asal Filipina benar-benar tidak seimbang. Untuk menghadapi kelompok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News