Malaysia Gelar Serangan Fajar
Gerilyawan Sulu Terdesak ke Pantai
Rabu, 06 Maret 2013 – 05:00 WIB
Sejak pertempuran pecah pada Jumat (1/3) pekan lalu, sudah 27 nyawa melayang di Sabah. Sebanyak 14 di antaranya adalah orang Sulu, tujuh aparat Malaysia, seorang pemilik rumah tempat Agbimuddin Kiram (pemimpin pasukan Sulu di Sabah) menginap di Desa Tanduo, dan seorang imam asal Filipina beserta keempat putranya.
Di Manila, Filipina, juru bicara Kesultanan Sulu Abraham Idjirani membantah pasukannya di Sabah telah terdesak. Mengutip laporan ABS-CBN, pasukan Sulu di Sabah masih hidup dan belum menyerah. Namun diakui, kelompok Sulu harus mundur meninggalkan posnya untuk mencegah jatuh lebih banyak korban lagi. Saat ini, tambah Abraham, pengikut Sulu masih utuh di wilayah persembunyiannya. Dia langsung menyamakan perseteruan Malaysia dan Sulu bak kisah pertarungan Daud dan Goliath.
Tokoh Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Habib Hashim Mudjahab menambahkan, sekitar 10 ribu loyalis Sultan Sulu mulai berlayar menuju Sabah. Mereka akan bertempur membantu rekannya yang kini digempur tentara Malaysia. Mudjahab mengatakan mereka siap berkorban nyawa untuk membela kehormatan dan harga diri Kesultanan Sulu. "Mereka sangat ingin membela Kesultanan Sulu," ujar Mudjahab seperti dikutip situs Global Nation Inquirer kemarin.
Kata Mudjahab, 10 ribu pengikut Sultan Sulu mulai berlayar dari wilayah Basilan, Sulu, Tawi-Tawi, dan Zamboanga di Filipina Selatan menuju Sabah pada Senin (4/3) waktu setempat. Mereka berlayar dengan perahu kecil sehingga tidak dapat dideteksi aparat Malaysia. "Blokade kapal tidak akan menghalangi pergerakan mereka. Kami dengan mudah masuk Sabah dan membaur dengan warga sekitar," imbuhnya. Ribuan pengikut Sultan Sulu itu mayoritas anggota MNLF yang sudah berpengalaman perang gerilya melawan tentara Filipina.
LAHAD DATU - Pertempuran antara pasukan Malaysia dan gerilyawan Kesultanan Sulu asal Filipina benar-benar tidak seimbang. Untuk menghadapi kelompok
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer