Malaysia Longgarkan Pembatasan, Sekarang Lima Sekolah Jadi Klaster Penyebaran COVID-19
jpnn.com, KEDAH - Keputusan Malaysia mengizinkan sekolah kembali beroperasi di tengah pandemi COVID-19 ternyata membawa musibah. Kini sejumlah sekolah menjadi klaster baru penyebaran penyakit tersebut dan terpaksa kembali ditutup.
Lima sekolah di daerah Kubang Pasu dan Padang Terap, Negara Bagian Kedah, Malaysia, ditutup mulai 2 hingga 29 Agustus karena terkait klaster pasien di bawah penyelidikan (PUI) Sivagangga.
Pemerintah Negara Bagian Kedah dalam pernyataannya, Senin (2/9), menyebutkan tindakan tersebut dilakukan dalam rangka membatasi penyebaran wabah COVID-19.
Sekolah yang ditutup tersebut adalah Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Hosba, SMK Megat Dewa, Sekolah Kebangsaan (SK) Hosba dan SK Megat Dewa di Kubang Pasu sedangkan di Padang Terap ialah SK Kubang Palas.
“Semua sekolah ini ditutup selama 28 hari yang meliputi 14 hari tempo karantina dan 14 hari waktu pengamatan,” katanya.
Majelis Keselamatan Negara (MKN) telah melakukan musyawarah bersama dengan Menteri Besar (Gubernur) Kedah Muhammad Sanusi Md Nor terkait masalah tersebut, Minggu.
Keputusan ini dengan pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan Bertarget (TEMCO) di daerah Mukim Ah, Mukim Hosba dan Mukim Binjal (Kubang Pasu) serta Kampung Ulu Padang Sanai (Padang Terap).
Perintah Kawalan Pergerakan merupakan lockdown versi Malaysia yang dibagi dalam sejumlah fase.
Keputusan Malaysia mengizinkan sekolah kembali beroperasi di tengah pandemi COVID-19 ternyata membawa musibah
- Pengiriman TKI Ilegal ke Malaysia Terbongkar, Satu Tersangka Ditangkap Polres Dumai
- Ahmad Ali Janjikan Tak Ada Anak yang Berhenti Sekolah Karena Kendala Biaya
- Tantangan dan Harapan Terhadap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang Baru
- Ahmad Ali Bakal Gratiskan Seragam dan Buku Sekolah di Sulteng
- Ini 4 Faktor untuk Mencapai Visi Integrasi dan Konektivitas Subkawasan BIMP-EAGA
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia