Malaysia Menjawab Berbagai Konflik
Sabtu, 16 Juli 2011 – 21:34 WIB
SURABAYA - Wakil Perdana Mentri Malaysia Tan Sri Dato Haji Muhyiddin Mohd Yassin berkunjung ke Surabaya, kemarin (15/7). Dalam rangkaian turnya ke Indonesia, rombongan Sri Muhyiddin menyempatkan diri berkunjung ke redaksi Jawa Pos. Banyak hal diungkapkan Wakil Malaysia itu terutama yang berhubungan dengan konflik yang melanda Malaysia saat ini. Termasuk, hubungan bilateralnya dengan Indonesia.
Di ruang rapat Jawa Pos rombongan Sri Muhyiddin diterima oleh Direktur Jawa Pos Azrul Ananda. Tak hanya itu, pimpinan dari berbagai radar di daerah (Jawa Pos Group) ikut menyambut kedatangan petinggi Malaysia tersebut. Sri Muhyiddin sendiri didampingi Officer with Special Functions to the Deputy Prime Minister Lokman Hakim Ali, Press Secretary to the Deputy Prime Minister Y. Bhg. Dato Ainon Mohd, Special Officer to the Deputy Prime Minister Dr Marzuki Mohamed, Special Officer to the Deputy Prime Minister Ahmad Faizal Abdul Rahman, dan Ambassador of Malaysia to the Republic of Indonesia Dato" Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan.
Sri Muhyiddin mengungkapkan panjang lebar tentang berbagai persoalan Malaysia dengan Indonesia. Salah satunya, kasus Ambalat. Menurutnya, antara Malaysia-Indonesia sudah mengadakan19 kali pertemuan. Namun, dari hasil pertemuan itu tidak pernah ada penyelesaian. "Kita tidak ingin menggunakan pendekatan militer, no way," cetusnya.
Karena itu, jalan yang ditempuh adalah melalui diplomasi. Namun, kata dia, sejauh ini masih belum ada pilihan. "Mungkin proses ini belum sempurna. Kita berupaya mencari titik persamaan, win win solution," tambahnya. Sri Muhyiddin mengatakan, konflik yang menyangkut kedaulatan suatu wilayah bukan hal mudah untuk diselesaikan. "Harus ada titik kesamaan yang bisa kita ambil," ujarnya.
SURABAYA - Wakil Perdana Mentri Malaysia Tan Sri Dato Haji Muhyiddin Mohd Yassin berkunjung ke Surabaya, kemarin (15/7). Dalam rangkaian turnya ke
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan