Malaysia Siap Izinkan Pengungsi Rohingya Masuk, Asalkan...
jpnn.com, PUTRA JAYA - Pemerintah Malaysia akan membuka pintu bagi masuknya warga Rohingnya korban persekusi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Hanya saja, Direktorat Jenderal Imigrasi Malaysia akan selektif untuk membedakan antara pengungsi dengan migran yang hendak mencari pekerjaan.
Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia Datuk Seri Mustafar Ali menyatakan, negerinya merupakan salah satu tujuan pengungsi Rohingya. “Saya ingin tegaskan bahwa kami akan mengikuti apa pun kebijakan Kementerian Dalam Negeri, termasuk mengizinkan pengungsi Rohingya masuk guna mencegah mereka terbunuh,” ujarnya di Putra Jaya, Senin (11/9).
Sebelumnya Deputi Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Nur Jazlan Mohamed menyatakan bahwa pemerintah di negeri jiran itu akan membuka pintu bagi pengungsi Rohingya. Namun, Malaysia hanya akan mengizinkan pengungsi Rohingnya yang dilengkapi kartu dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB Urusan Pengungsi.
Menurut Mustafar, selama ini Malaysia memang menangkapi warga Rohingya yang masuk tanpa izin. Namun, kali ini pihaknya akan menerapkan kebijakan berbeda.
“Arus masuk baru ini berbeda karena kejadiannya di luar negeri,” tuturnya.
Malaysia memang belum satu suara soal Rohingnya. Bahkan, Negara Bagian Sarawak tidak akan menerima pengungsi Rohingya.
Mustafar menjelaskan, terdapat 137 pintu resmi untuk masuk ke Malaysia baik melalui udara, laut ataupun darat. Nantinya, imigrasi Malaysia akan bekerja sama dengan instansi lain termasuk pengawas perbatasan, tentara dan polisi guna memeriksa dan mengizinkan warga asing masuk sepanjang dilengkapi dokumen perjalanan resmi.
Sejak berakhirnya program registrasi pekerja berstatus pendatang haram pada 30 Juni lalu, imigrasi Malaysia telah menahan 11.053 imigran ilegal.”Kami juga menangkap 270 penyedia kerja di seluruh negeri,” sebutnya.
Selama ini Malaysia memang menangkapi warga Rohingya yang masuk tanpa izin. Namun, kali ini imigrasi Malaysia akan menerapkan kebijakan berbeda.
- Presiden Prabowo Berangkat ke India, Ini Sejumlah Hal Penting dalam Agendanya
- Wujudkan Akselerasi Digital, Mandiri Remittance Perkuat Layanan Transfer untuk PMI
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia
- Wamendiktisaintek: Research Ranking Indonesia Jauh di Bawah Thailand, Vietnam, Malaysia
- Kemenlu Sudah Berupaya Memulangkan Empat WNI Disekap, Tetapi Masih Buntu
- Herry IP tak Gentar dengan Tantangan di Malaysia