Malik Fajar: Muhammadiyah akan Terus Berkembang
Kamis, 22 Oktober 2009 – 23:35 WIB
JAKARTA - Aktifnya tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam dunia pendidikan selama ini, mungkin sudah tak diragukan lagi. Para tokoh dari organisasi ini bahkan kerap duduk pada posisi penting dunia pendidikan di pemerintahan. Namun di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jilid II ini, nyatanya tak satu pun tokoh Muhammadiyah yang berada dalam unit pendidikan.
"Ya, gak masalah. Tidak ada pun Muhammadiyah dalam kabinet SBY kali ini, kita tetap ada dan mengembangkan dunia pendidikan," ucap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Malik Fajar, usai menghadiri acara sertijab Mendiknas, di Gedung A Depdiknas, Kamis (22/10) malam.
Baca Juga:
Lebih lanjut dikatakan Malik, aktifitas Muhammadiyah khususnya di bidang pendidikan tidak boleh berhenti dan stagnan, karena pendidikan harus terus berkembang dan berinovasi mengikuti perkembangan dunia. "Pendidikan Muhammadiyah itu sudah ada dari dulu, dan akan terus hidup dan berkembang," ujar mantan Mendiknas RI ini.
Saat disinggung ada-tidaknya kekhawatiran Muhammadiyah bakal tak diperhatikan lagi oleh pemerintah, karena tidak adanya orang mereka di kabinet SBY jilid II ini, pria yang masih terlihat enerjik ini menegaskan bahwa tak ada kekhawatiran sedikit pun. "Wah, itu kan bisa-bisanya wartawan saja mengajukan pertanyaan. Tidak ada itu. Kalau yang namanya pendidikan, akan terus diperhatikan dan berkembang," imbuhnya.
JAKARTA - Aktifnya tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam dunia pendidikan selama ini, mungkin sudah tak diragukan lagi. Para tokoh dari organisasi ini bahkan
BERITA TERKAIT
- Luar Biasa! Untar Masuk 10 Besar PTS Terbaik di Indonesia versi QS WUR 2025
- Mata Garuda LPDP dan USAID Indonesia Dorong Tenaga Pendidik Raih Sertifikasi Bertaraf Internasional
- Sukarelawan Prabowo-Gibran Usulkan Perluasan Zonasi Pendidikan hingga Tingkat Provinsi
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen
- Berdayakan Guru Tunanetra, BAZNAS Gelar Pelatihan Al-Qur'an Braille di Jakarta
- Menyinggung Kasus Supriyani, Irfan: Guru Harus Paham Generasi Alpha