Malinda Akui Sayang, Andhika Jaim
Berjumpa Setelah Sepuluh Bulan Berpisah
Jumat, 11 November 2011 – 07:10 WIB

Malinda Akui Sayang, Andhika Jaim
JAKARTA - Sepuluh bulan terpisahkan karena menjalani proses penyidikann, Inong Malinda Dee dan Andhika Gumilang akhirnya bertatap muka di depan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kemarin (10/11). Malinda menjadi saksi untuk Andhika yang jadi terdakwa money laundering dan pemalsuan indentitas.
Suami-istri siri berselisih usia 27 tahun (Malinda 49 tahun, Andhika 22 tahun) itu datang ke pengadilan dalam waktu berbeda. Sekitar pukul 11.30 Andhika datang terlebih dahulu diikuti Malinda setengah jam kemudian. Kendati mereka berdua merupakan pasangan suami istri, jaksa tidak mencampur mereka dalam ruang yang sama saat menunggu sidang.
Baca Juga:
Mereka berdua ditempatkan di ruangan yang berdampingan. Andhika di ruang penitipan anak sedangkan Malinda di ruang Bapas (Balai Pemasyarakatan). Kedua ruangan itu dipisahkan dinding kayu dengan satu pintu penghubung. Pengacara Andhika bolak-balik minta agar pintu itu dibuka. Tapi, jaksa menolak mentah-mentah. "Selama saya yang mengawal mereka, jangan harap pintu itu dibuka," kata salah seorang jaksa berbisik kepada Jawa Pos.
Meskipun terpisahkan oleh dinding kayu, bukan berarti Andhika dan Malinda tak bisa berbincang. Saat dibawa masuk ke ruang Bapas, Malinda sempat curi-curi pandang. Malinda juga beberapa kali menanyakan kabar Andhika dengan suara agak lantang agar bisa melewati dinding pemisah. Begitu pula Andhika.
JAKARTA - Sepuluh bulan terpisahkan karena menjalani proses penyidikann, Inong Malinda Dee dan Andhika Gumilang akhirnya bertatap muka di depan majelis
BERITA TERKAIT
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar
- Sespimmen Polri 2025 Tingkatkan Kemampuan Manajerial Peserta Didik
- Peduli Kesehatan Warga, Polres Banyuasin Resmikan Ambulans Air
- Jelang Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan
- Menteri LH Ingatkan Tragedi TPA Leuwigajah Jadi Momentum Refleksi Pengelolaan Sampah
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada