Malu G-Land

Oleh Dahlan Iskan

Malu G-Land
Dahlan Iskan dan istri di Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: disway.id

Dalam bahasa Osing tempong artinya tampar. Makan sambal ini rasanya seperti ditampar --saking pedasnya. Pun usus saya. Sampai terasa tertampar.

"Sudah sembilan tahun saya menjadi Bupati Banyuwangi. Alhamdulillah bisa bertahan. Untuk tidak memberi izin Indomaret dan Alfamart," ujar Abdullah Azwar Anas.

"Saya juga masih belum tergoda untuk memberi izin berdirinya mall di sini," tambahnya.

Saya sudah lama tidak bertemu Bupati Kulon Progo, Jogja --apakah juga masih bertahan tidak memberi izin serupa.

Malam itu saya juga diundang pagelaran batik tahunan. Kali ini temanya 'Batik Blarak Sempal'.

Perancang busana Samuel Wattimena tampil dengan karyanya. Hadir juga perancang busana Didit, anak tunggal Prabowo Subianto itu.

Panggung pagelaran itu besar dan tidak seperti kelas kabupaten. Yang tampil di sesi awal adalah para peragawati SMK se-Banyuwangi. Yang mengenakan batik karya perancang SMK juga.

Saya terharu menyaksikan model dari SMK di panggung besar seperti itu. Percaya diri telah berhasil ditularkan ke desa-desa.

Pagi-pagi, sebelum kuliner di Kemiren, saya mampir proyek baru. Luasnya hampir 90 hektare.

Saya baru tahu: PT Inka membangun workshop begitu besar di Banyuwangi. Saya memang ikut merasakan: pabriknya yang di Madiun sudah sangat sesak.

Sudah sembilan tahun Azwar Anaz jadi bupati Banyuwangi dan masih bertahan tidak memberi izin untuk Indomart dan Alfamart.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News