Maluku Expo, Persatukan Keragaman Budaya dari 34 Provinsi
jpnn.com, AMBON - Ribuan orang dari 34 provinsi di Indonesia memenuhi kompleks Brimob Polda Maluku, Tantuwi hari ini, Jumat (26/10) untuk menyaksikan pembukaan Maluku Expo.
Maluku Expo adalah bagian dari rangkaian acara Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) I yang mengumpulkan sekitar 8.000 umat Katolik se-Indonesia di Kota Ambon.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua. Dia dampingi Kapolda, Kasdam dan para anggota dewan dan perwakilan kepala daerah lainnya.
"Selamat datang di Kota Ambon untuk semua kontingen Pesparani I dan perwakilan dari 34 provinsi yang membangun stan di Maluku Expo ini. Kita bertukar informasi dan budaya melalui expo ini," ujar Zeth dalam sambutannya di pembukaan Maluku Expo.
Wagub berharap dengan adanya Maluku Expo ada juga transaksi ekonomi yang terjalin antara setiap daerah peserta di Indonesia. Dalam hal ini berupa kerja sama investasi yang saling menguntungkan antardaerah.
"Yang terpenting investasi dan ekspor. Kita kerja sama tawarkan kelebihan daerah masing-masing. Siapa tahu pulang bisa MoU," imbuh Zeth.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pembinaan, Pengembangan, Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) Adrianus Meliala yang menjadi penyelenggara Pesparani I mengungkapkan rasa terima kasihnya untuk semua perwakilan provinsi yang bersedia datang dan mengisi Maluku Expo tersebut.
"Saya tahu effort yang luar biasa dari teman-teman LP3KN seluruh Indonesia yang datang. Tidak hanya sibuk mengurus kontingen yang akan berkompetisi, mereka juga tetap semangat membuka stan di Maluku Expo ini. Terima kasih sekali," kata Adrianus.
Maluku Expo 2018 termasuk dalam rangkaian acara Pesparani yang digelar di Kota Ambon.
- Tim Cerdas Cermat Rohani Anak DKI Juara di Pesparani 2018
- Menghargai Keragaman Budaya Indonesia Lewat Maluku Expo
- Kolekte 5.000 Umat Katolik Pesparani Disumbangkan ke Sulteng
- Rachel Tuerah: LP3KN Turut Memeriahkan Expo Maluku 2018
- LP3KN Turut Memeriahkan Expo Maluku 2018
- Menag: Pesparani ini Sejarah Baru bagi Umat Katolik