Maluku Tabaos: Menghidupkan Kembali Semangat Bangsa Bahari Menuju Visi Maritim 2045

Maluku Tabaos: Menghidupkan Kembali Semangat Bangsa Bahari Menuju Visi Maritim 2045
Dari kiri ke kanan: Reza Valdo Maspaitella, Raja Rutong - Ketua Majelis Latupati Ambon, Said Assagaff, Gubernur Maluku 2014-2019, Brigadir Jenderal TNI (Purn) Karel Albert Ralahalu, Gubernur Maluku 2003-2008, 2008-2013. Foto: supplied

Menanggapi persoalan ketertinggalan yang terjadi di Maluku, diperlukan konsensus kolektif dari seluruh elemen masyarakat Maluku.

Elemen-elemen tersebut mencakup elit, politisi, praktisi, akademisi, pelaku usaha, musisi, artis, LSM, organisasi masyarakat, mahasiswa, serta masyarakat akar rumput.

Selain itu, partisipasi aktif dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga sangat penting untuk merespons dan mengawal cita-cita mulia untuk mendorong percepatan pembangunan laut Maluku.

"Kami sebagai generasi muda dan mahasiswa Maluku mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berhimpun bersama menjadi satu kesatuan Masyarakat Maluku Indonesia dalam acara ‘Maluku Tabaos’ yang juga bertepatan dengan Hari Laut Sedunia sebagai titik refleksi mendalam terhadap keadaan laut di Maluku. Melalui acara ini, kami berupaya membangkitkan kembali semangat dan komitmen terhadap pembangunan Maluku dan terintegrasi secara nasional berdasarkan karakteristik bangsa bahari," kata Christina Rumahlatu selaku Ketua Steering Committee dan Rehan Wattimena sebagai Ketua Organizing Committee.

"Dalam pandangan kami, visi besar Indonesia sebagai pusat peradaban maritim dunia pada tahun 2045 bukanlah sekadar impian, tetapi sebuah tujuan yang dapat diwujudkan melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Melalui kesatuan dan kerja sama, kami yakin Maluku akan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan cita-cita mulia tersebut, menjadikan Indonesia sebagai kekuatan maritim global yang memimpin dunia," ujarnya.

Misi pembangunan ekonomi Maluku ke depan haruslah berbasis maritim yang terintegrasi dengan strategi pembangunan nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Menuju Indonesia Emas 2045.

Maka dengan demikian, diharapkan dapat mengeluarkan masyarakat Maluku dari ketertinggalan.

Dengan adanya agenda Maluku Tabaos, diharapkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama untuk mewujudkan visi ini.

Memperingati Hari Laut Sedunia, Perhimpunan Masyarakat Maluku Indonesia mempersembahkan inisiatif ‘Maluku Tabaos’.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News