Maluku Utara Mulai Berbenah, Bergerak Menuju Daerah Kepulauan Ramah Disabilitas
Hal itu berdampak pada adanya anak disabilitas yang terputus hak pendidikannya
Para pegiat disabilitas dalam diskusi itu menjelaskan tentang pengalamannya dalam membantu dan mendampingi penyandang disabilitas.
Menurutnya, banyak yang membutuhkan berbagai alat medis dan alat bantu disabilitas.
Namun, bantuan selama ini masih minim dan dinilai kurang untuk menjangkau dan menjadi solusi bagi para penyandang disabilitas di wilayah kepulauan khususnya di Maluku Utara.
Dermaga penambat kapal tidak seluruhnya aksesibel disabilitas, hanya pada dermaga besar, begitu pun moda transportasi lautnya yang belum layak akses bagi penyandang disabilitas khususnya bagi ragam disabilitas fisik.
Selain itu, juga terkait dengan pendataan disabilitas masih belum maksimal dan menyeluruh termasuk dengan ragam disabilitasnya di pulau-pulau yang tersebar di Maluku Utara.
Pariwisata sumber daya alam sebagai ikon dan daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri juga juga belum mendapatkan sentuhan sarana dan prasarana yang mendukung ramah disabilitas.
Salah satunya di Morotai yang telah dijadikan kawasan strategis nasional dengan ikon 'Sail Morotai' sejak beberapa tahun lalu.
Jarak tetap menjadi beban ongkos tersendiri yang harus ditanggung oleh orang tua dari siswa anak disabilitas.
- Peduli Atlet Disabilitas, ASABRI Dukung Turnamen Menembak Pusrehab Kemhan
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024
- Kemensos-Kitabisa Bersinergi, Serahkan Bantuan Atensi Pemerlu Pelayanan
- Datangi Rumah Penerima Manfaat, Wamensos Agus Jabo Bilang Begini
- Janji Robinsar Fajar di Debat Perdana, Beri Kesetaraan Disabilitas & Bangun Youth Center