Maluku Utara Mulai Berbenah, Bergerak Menuju Daerah Kepulauan Ramah Disabilitas

Terkait dengan hak pendidikan disabilitas, Kikin menambahkan sudah berdiskusi dengan sivitas akademika di lima perguruan tinggi di Maluku Utara di antaranya Universitas Halmahera, Politeknik Perdamaian Halmahera, Universitas Hein Namotemo, Universitas Pasifik Morotai dan Universitas Khairun.
Selain itu, sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) dengan sejumlah perguruan tinggi tersebut untuk memperkuat peran Tridharma Perguruan Tinggi dalam kontribusi nyata di masyarakat.
"Perguruan Tinggi sebagai entitas akademis yang independent memiliki Tridharma yang dapat diimplementasikan dalam kajian, penelitian, pemberdayaan masyarakat yang mengarah pada pemetaan masalah dan potensi serta solusi dalam proses pelaksanaan penghormatan, pelindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas khususnya di Maluku Utara, yang tentu ini akan menjadi kontribusi akademis kepada pemerintah dan berbagai stakeholder terkait" tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Risal Assor Ketua Komisi Daerah Disabilitas Kota Ternate yang turut hadir dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut menjelaskan tantangan pemenuhan hak pendidikan penyandang disabilitas di wilayah kepulauan seperti di Maluku Utara sangat komplek dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Dia menyoroti dari sarana-prasarana, fasilitas, transportasi, SDM serta hal-hal lainnya, termasuk juga dukungan dari pemerintah melalui regulasinya.
Namun, dengan dukungan banyak pihak dengan koordinasi dan kerjasama yang baik, semuanya akan ada solusinya.
"Dalam rangkaian kerja Komisi Nasional Disabilitas di berbagai tempat di Maluku Utara yang saya ikuti, dari dengar pendapat dengan pegiat disabilitas, SLB, diskusi dengan Pemerintah daerah setempat serta dialog di perguruan tinggi, semuanya memberikan respons positif dan terbuka, hal ini menjadi pertanda baik bahwa kolaborasi ini produktif dan kami yakin pelaksanaan P3HPD (penghormatan, pelindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas) di Maluku Utara akan terus berprogres menjadi lebih baik lagi selanjutnya" tuturnya.
Risal Assor yang juga Tenaga Ahli Walikota Ternate bidang disabilitas menambahkan para pegiat disabilitas sudah mendapatkan pencerahan pentingnya kebersamaan dalam forum peduli disabilitas.
Jarak tetap menjadi beban ongkos tersendiri yang harus ditanggung oleh orang tua dari siswa anak disabilitas.
- Bea Cukai Dorong Peningkatan Ekspor dari 2 Daerah Ini Lewat Sinergi Berbagai Instansi
- Berkat Program Speling, Banyak Penyakit Terdeteksi Secara Dini
- Menjelang HUT ke-25, BMI Gelar Pelatihan Cukil Lino untuk Penyandang Disabilitas dan Pemuda Kreatif
- 3 Korban Longboat Terbalik di Malut Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok
- Fiesta dari FWD Bantu Siswa Penyandang Disabilitas Melek Literasi Keuangan
- Ketua Umum Bhayangkari Pantau Penerapan MBG di SLB Gresik