Maluku .

Pemilihan gubernur Maluku saat ini –yang akan diselenggarakan putaran kedua pada bulan Desember 2013 - akan diisi oleh Wakil Gubernur incumbent, Said Assegaf dan Bupati Seram Timur, Abdullah Vanath.
Keduanya orang Islam, sedangkan pasangannya adalah orang Kristen.
Persoalan agama di Maluku – paling sering terjadi di sini dibandingkan di tempat lain di Indonesia – mungkin saja karena bersumbu dari persoalan sosial politik yang berubah menjadi konflik antara Muslim dan Kristen.
Kesepakatan Malino dimaksudkan tidak hanya membawa misi perdamaian, namun juga mengakhiri ketidakpercayaan atau saling curiga antara kedua belah pihak.
Sangat jelas, kesepakatan juga membawa perjanjian “sharing power” di provinsi ini.
Dalam prakteknya, pembagian kekuasaan telah dimanifestasikan dalam serangkaian ‘penggabungan pasangan pemimpin’ di level Bupati dan Walikota. Sebagai contoh, jika Walikotanya adalah seorang Kristen, maka ia harus menemukan wakilnya dari orang Muslim dan sebaliknya.
Di sisi lain, mengingat pengeluaran pemerintah dan mata pencaharian penduduk adalah hal penting yang menggerakkan perekonomian Maluku, kontrol terhadap pegawai negeri sangat penting, karena perjanjian juga menyebutkan agar porsi kepada kedua komunitas diberikan sama.
Bagaimana orang akan bereaksi ketika memiliki Gubernur Muslim adalah tes nyata pembagian kekuasaan Maluku, dan lebih dari itu transisi demokrasi di Indonesia sendiri.