Mama Theodora, Harumkan Nama Ambon di Dunia Lewat Limbah Sisik Ikan
jpnn.com, AMBON - Limbah sisik ikan bagi sebagian orang mungkin hanya sekadar sampah yang tak layak dimanfaatkan. Tapi tidak bagi Theodora Elsje Adelheid Agustin Matrutty.
Lewat tangan perempuan yang akrab disapa Thea alias Mama Theodora itu, limbah sisik ikan berubah menjadi perhiasan cantik, bernilai bahkan membawa harum nama kota asalnya, Ambon.
Ya, Mama Theodora berhasil menyulap sisik ikan kakap merah atau istilah lainnya Etelis radiosus menjadi pernak - pernik perhiasan yang cantik dan mendulang rupiah tak sedikit dari produksinya itu.
Berbagai perhiasan dihasilkand dari usaha Theodora ini. Mulai dari anting-anting dengan beragam warna dan bentuk, kalung, cincin, payet baju, dan bros.
"Saya melihat limbah perikanan yang belum dimanfaatkan akan menjadi sumber pencemaran lingkungan. Karena itu saya mencoba membuatnya jadi sesuatu yang menarik," kata Mama Theodora pada JPNN beberapa waktu lalu.
Dosen Fakultas Ilmu Perikanan Universitas Patimura Ambon itu kemudian berinisiatif mengumpulkan limbah sisik ikan kakap merah dari sisa pengolahan untuk produk makanan dari usaha miliknya. Itu dilakukan Thea sejak 2004 silam.
Mama Theodora diundang ke beberapa negara untuk memamerkan karyanya menyulap limbah sisik ikan.
- UMK Binaan Grup MIND ID Pamer Produk Budaya Ini di Kriyanusa 2024
- Menkumham Supratman Apresiasi Produksi Kerajinan Warga Binaan Pemasyarakatan
- Kerajinan Napi Lapas Cilacap Resmi Jadi Suvenir dan Cendera Mata Menkumham
- Srikandi Ganjar Bantu Peningkatan Ekonomi Warga dengan Pelatihan Bermanfaat
- Bea Cukai Lepas Ekspor Perdana Kerajinan Tangan Asal Tasikmalaya ke Belanda
- Pelatihan Kreasi Suvenir dari Mak Ganjar Bisa Menambah Pemasukan Keluarga