Mamelodi, Nama-nama Jalannya Berbau Bola
Selasa, 08 Juni 2010 – 01:55 WIB
Kami juga menjumpai sebuah bangunan yang terkesan didirikan darurat. Bangunan itu berdinding kayu dan beratap seng. Luasnya sekitar 7x12 meter. Setelah didekati, ternyata bangunan tersebut difungsikan sebagai gereja. Saat itu, di gereja tersebut sedang berlangsung kebaktian yang diikuti sekitar 40 jemaat.
Menurut Pastor Jim Phalame, gereja beraliran Pantekosta tersebut didirikan sejak 2006. Ditanya soal bentuk gereja yang terkesan dibikin seperti bangunan darurat, Phalame membenarkan. "Jumlah jemaat kami memang masih sedikit. Baru 50-an orang. Karena itu, bangunannya sengaja seperti ini dulu," jelas pria paruh baya tersebut.
Meski gereja itu dibangun darurat, para jemaatnya berpenampilan sangat rapi dan necis. Yang pria, hampir semua mengenakan setelan jas lengkap. Yang perempuan kebanyakan mengenakan setelan pakaian formal. Bahkan, beberapa berdandan seperti akan menghadiri pesta pernikahan.
Kami sempat heran juga dengan gereja "darurat" tersebut. Sebab, dengan jumlah penduduk di kawasan Mamelodi itu, rasanya kok nggak sebanding dengan kondisi gereja yang mungil dan apa adanya. Masak pemerintah setempat atau para jemaat tak mampu membangun gereja yang lebih layak?
NUANSA Piala Dunia (PD) benar-benar terasa di seantero Afrika Selatan (Afsel). Salah satunya terlihat di kawasan Mamelodi, di pinggiran Johannesburg.
BERITA TERKAIT
- Belum Bisa Taklukkan Kunlavut Vitidsarn, Ginting Ungkap Penyebabnya
- Malaysia Open 2025: Putri KW dan Lanny/Fadia Selamatkan Wajah Indonesia
- Pelita Jaya Berambisi Pertahankan Gelar IBL dan Moncer di BCL 2025
- Tekad Gervane Kastaneer Persembahkan Trofi Juara Bersama Persib
- Marc Klok Dukung Patrick Kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ini Alasannya
- Penyebab Patrick Kluivert Membawa Alex Pastoor dan Denny Landzaat ke Timnas Indonesia