Mampir Guyon
Oleh: Dahlan Iskan
Senin, 25 November 2024 – 07:27 WIB
"Itu salah saya sendiri. Saya kerja siang malam. Pagi di perusahaan iklan. Malam di Jawa Pos. Istri kecantol orang..."
Lama Kokkang menunduk. "Saya sudah berusaha melupakan. Itu salah saya sendiri...".
Waktu kawin itu Kokkang masih hidup di rumah kontrakan. Dia ingin cepat-cepat bisa membelikan rumah untuk istri. Karena itu dia kerja siang dan malam.
Lalu tidak ada lagi yang diharap di Surabaya. Pekerjaan sudah dilepas. Istri sudah diambil orang. Sedang ibunda sudah tua dan sakit-sakitan.
Maka Kokkang akan terus di Kaliwungu merawat ibunya.
Belum ada rencana kerja lagi?
"Belum tahu mau kerja apa," jawabnya.
Dia berusaha menghubungi rumah sakit jiwa agar mau menyelenggarakan acara menggambar untuk pasiennya. Belum ada tanggapan.
Sangat menyentuh: seorang kartunis seperti Kokkang merawat ibunya yang sudah berumur 80 tahun dengan sepenuh hati. Padahal, ibunya sudah mulai pikun.
BERITA TERKAIT