Mampukah Neraca Dagang Surplus pada Kuartal II?
Sebab, kebutuhan Lebaran telah dipenuhi pada April dan Mei. Karena itu, neraca dagang pada kuartal II masih berpotensi surplus. ’
’Ya, kami masih bisa usaha keras supaya dalam jangka pendek ini bisa ke arah sana (surplus, Red),’’ kata Darmin, Jumat (19/4).
Darmin mengakui masalah neraca dagang memang masih menjadi persoalan bagi perekonomian Indonesia ke depannya.
Penyebabnya bukan hanya impor yang meningkat, melainkan juga ekspor yang tumbuhnya cenderung lambat.
“Karena itu, kunci kita itu bukan di impornya saja, melainkan ekspor, ekspor, ekspor,’’ tegas mantan gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut.
Ekonom BCA David Sumual menuturkan, pemerintahan baru selanjutnya harus memiliki strategi yang berfokus pada ekspor.
’’Harus punya solusi konkret bagaimana misalnya mengatasi hambatan ekspor kelapa sawit. Kemudian, bagaimana meningkatkan ekspor barang manufaktur saat net export kita turun karena harga komoditas yang anjlok,’’ tuturnya.
Menurut dia, tantangan ekspor Indonesia adalah persaingan dengan produk alas kaki dari Bangladesh dan Pakistan.
Neraca perdagangan Indonesia pada kuartal pertama 2019 mengalami defisit sebesar USD 193 juta.
- 49 Bulan Berturut-turut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus, Tren Positif Berlanjut
- BPS: Neraca Perdagangan Surplus 33 Bulan
- Mantap! Ekspor Sumsel 2022 Naik 43,42 persen
- BPS: Sepanjang 2022, Neraca Perdagangan Surplus USD 54,46 Miliar
- Mantap! Kinerja Positif Seluruh Komponen Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Berdampak ke APBN
- Ekonomi Kalbar Triwulan III-2022 Tumbuh 6,48 Persen, Neraca Perdagangan Surplus