Mana Bisa Ada Trump Dan Ing-wen

Mana Bisa Ada Trump Dan Ing-wen
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Dari jalur neneknya, Tsai Ing-wen memang suku Haiwan. Sedang dari darah kakeknya adalah suku Hakka.

Baru kali inilah ada presiden wanita di Taiwan. Bujangan. Umur 54 tahun. Anak bungsu dari 11 bersaudara-tiri: ayahnya punya empat istri.

Pendidikannya hukum: S1 di Stanford Amerika. Doktor hukumnya di London School of Economics.

Suku Haiwan kini minoritas di Taiwan: tinggal 17 persen. Sisanya pendatang dari Tiongkok daratan. Terutama para pelarian. Saat Partai Nasionalis Komintang pimpinan Chiang Kai Shek kalah. Dalam sebuah perang sipil. Melawan Partai Komunisnya Mao Zedong. Di tahun 1949.

Kapal perang Amerika itu sungguh sempat mengkhawatirkan. Siapa tahu Tiongkok tidak lulus ujian kesabaran.

Dulu orang Tionghoa sedunia begitu yakin: tidak akan ada perang di selat itu. Terlalu banyak orang Taiwan yang berbisnis di Tiongkok: lima juta orang.

Perusahaan Taiwan di daratan: 50.000 zhuo. (Di Tiongkok satuan perusahaan bukan 'buah' tapi 'zhuo').

Tidak disangka bahwa kelak, di tahun 2017, Amerika punya presiden bernama Donald Trump. Dan Taiwan punya presiden wanita bernama Tsai Ing-wen.

Menyesalkah? Bahwa perang dagang antara Amerika dengan Tiongkok ini hanya akan merugikan keduanya? Dan merugikan negara lain?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News