Mana Bukti Kuat Jessica Meracuni Mirna?
Otto Hasibuan Tuding Penyidik dan JPU Lalai

jpnn.com - JAKARTA - Penasihat hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan menuding jaksa penuntut umum (JPU) dan penyidik Polda Metro Jaya lalai dalam mengumpulkan bukti untuk menjerat kliennya. Sebab, sampai saat ini bukti yang dihadirkan di persidangan tidak kuat untuk membuktikan dakwaan bahwa Jessica sebagai pembunuh Wayan Mirna Salihin.
"Tidak ada bukti meyakinkan yang kuat. Bahkan sebaliknya ada bukti-bukti yang diajukan JPU berupa hasil laporan labfor (laboratorium forensik) yang menyatakan hasilnya negatif (sianida)," kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Otto menambahkan, bukti bahwa Mirna tewas karena sianida hanya sampel cairan lambung. Dia menilai satu bukti itu sangat dangkal untuk membuktikan Jessica telah meracuni Mirna dengan sianida.
Menurut Otto, penyebab kematian tidak bisa dipastikan karena tidak ada autopsi atas jasad Mirna. Bahkan tidak ditemukan adanya sianida dalam hati Mirna.
“Tidak ada di dalam urine, jantung tidak diperiksa, darah tidak ada, otak tidak diperiksa. Itu yang sesuai Perkap Kapolri," katanya.
Karenanya Otto menyimpulkan penyidik Polda Metro Jaya dan JPU sudah lalai dalam pengumpulan barang bukti. Dia mengatakan, Jessica yang didakwa melakukan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati sebagaimana Pasal 340 KUHP, ternyata dibawa ke persidangan dengan bukti minim.
"Ini kelalaian orang lain. Tidak dilakukan autopsi lantas Jessica dihukum mati. Jangan dong. Tidak salah masa dihukum mati? Kan persidangan ini bukan asumsi, bukan dugaan tapi bukti," tegas Otto.(mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ekspor Minyak Jelantah Disetop, Pengepul Minta Solusi Permendag 2/2025 ke Kemendag
- Info BKN: Sebegini Formasi PPPK untuk Honorer di Seleksi Tahap 2
- Pengiriman 70 Ribu Batang Rokok Ilegal Digagalkan, Begini Modus Pelaku Mengelabui Petugas
- IKASTARA Legal Gelar Launching dan Seminar Hukum
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal