Mana yang Lebih Pintar, Mafia Beras atau Jokowi-JK?
Minggu, 01 Maret 2015 – 18:30 WIB

Ilustrasi
Uchok menambahkan, langkah kedua mafia beras adalah mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras. Karena, stok gudang Bulog tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bila melihat data pemerintah, pada 2014 Indonesia kekurangan sekitar enam juta ton beras.
Selain itu, kata dia, bisa dilihat dari sisi pemerintah pernah punya target proyeksi produksi padi pada 2013 sebanyak 72.06 Ton. Pada 2014 sebanyak 76.56 juta ton.
"Tapi, ternyata produksi pada pada tahun 2013 sebesar Rp.69.63 juta ton, dan pada tahun 2014 hanya sebanyak 70.98 juta ton," pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla soal beras, sudah bisa dibaca dengan baik oleh mafia. Direktur Centre for Budget Analysis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Resmi Melantai di Bursa, MR. D.I.Y. Raih Dana Segar Rp 4,15 Triliun
- Vietjet Gandeng Xanh SM Mewujudkan Transportasi Hijau dan Pariwisata
- ASABRI Raih Predikat Informatif dalam KIP 2024
- Penyesuaian Tarif PPN 12% Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat
- Begini Cara KAI Logistik Dukung Kemandirian UMKM Difabel
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara