Manado Bebas COVID-19 tetapi Bohong!
jpnn.com, MANADO - Era new nornal disambut sukacita warga Sulawesi Utara (Sulut) termasuk Manado sebagai ibukota. Ini dibuktikan dengan mulai normalnya aktivitas di daerah Bumi Nyiur Melambai.
Hairil Paputungan, tokoh pemuda di Sulut dan seorang jurnalis senior mengungkapkan, keadaan tersebut seolah-olah menggambarkan Sulut pada umumnya dan Manado khususnya sudah bebas dari COVID-19.
Masyarakatnya tidak takut lagi dengan "Cik Corona", sebutan orang Manado untuk virus mematikan tersebut.
"Gambaran ini hampir mendekati fakta. Bukan fakta angka, tetapi fakta lapangan," ujar Hairil, Jumat (12/6).
"Enggak percaya? Silakan Anda keliling Manado. Ke jalan-jalan protokol. Yang biasanya di zaman normal macetnya luar biasa. Kini, ya sudah nyaris seperti itu," sambungnya.
Diceritakannya, saat menyusuri sejumlah jalan utama, dan menemukan tingkat keramaian yang nyaris ‘pulih’. Dari Jalan Pumorow, turun Banjer, lewat Tikala, masuk Jalan Sudirman, hingga depan Gereja Sentrum, sangat ramai dan padat.
"Hingga Apotek Kimia Farma, merayap. Setelah itu agak longgar. Sampai pertigaan Pikat. Terus ke arah Ranotana. Kawasan Patung Samratulangi boleh dikata padat tetapi tidak merayap. Hanya depan Fiesta yang agak sibuk. Jalan Betesda mulai padat. Jalan ke Malalayang makin padat," bebernya.
Hairil mengungkapkan, kondisi Manado yang macet dan padat di mana-mana sudah banyak dikeluhkan masyarakat.
Pekan lalu ada lonjakan kasus positif covid-19 di Manado tetapi masyarakat sudah tidak peduli.
- Minibus Bawa Penumpang Siswa Kecelakaan Tunggal di Manado, 2 Orang Meninggal
- PNM Manado Gelar Pelatihan Pelestarian Terumbu Karang untuk Ekonomi dan Lingkungan
- Waspada Covid Kembali, Kemenkes Imbau Masyarakat Terapkan Hidup Sehat dan Terapkan Prokes
- Enam Orang Tewas di Manado Akibat Minum Minuman Keras, Polisi Turun Tangan
- Restoran Ini Sajikan Makanan dengan Cita Rasa Autentik Manado
- James Today