Manajemen 13 BUMN Dirombak
Rabu, 27 Juli 2011 – 08:21 WIB
JAKARTA - Gelombang penyegaran terus bergulir di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kali ini, jajaran direksi dan komisaris di 13 perusahaan pelat merah yang dirombak. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pergantian direksi/komisaris diperlukan untuk menyegarkan sekaligus memberi suntikan tenaga dan semangat baru di BUMN. "Pergantian ini untuk mendukung kelancaran operasional BUMN," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (26/7).
Beberapa BUMN besar yang masuk dalam perombakan, di antaranya PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Untuk Merpati, pemerintah mengangkat Mohammad Roem sebagai Direktur Keuangan, menggantikan Farid Lutfi. Kemudian di PT Pos Indonesia, pemerintah mengangkat Tavip Parawansa sebagai Direktur Keuangan dan Budi Setiawan Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan.
Baca Juga:
Adapun untuk PT Pelindo I, pemerintah mengangkat Alfred Natsir sebagai Direktur Utama, Imran Iskandar sebagai Direktur Personalia, dan Farid Lutfi sebagai Direktur Keuangan. Untuk PT Pelindo IV, pemerintah mengangkat Harry Sutanto sebagai Direktur Utama dan Parsoroan Herman Harianja Direktur Personalia dan Umum.
Di sembilan BUMN lain, pemerintah melakukan perombakan untuk kursi komisaris. Di antaranya Perum Jasa Tirta I, PT Pupuk Sriwidjaja, PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, PT Inhutani IV, Perum Produksi Film Negara, PT Batan Teknologi Persero, PT Pengembangan Pariwisata Bali Persero, Perum Perhutani, dan PT ASDP Indonesia Ferry.
JAKARTA - Gelombang penyegaran terus bergulir di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kali ini, jajaran direksi dan komisaris di 13 perusahaan pelat
BERITA TERKAIT
- Kanwil Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Fasilitas PLB kepada PT Sanyo Trading Indonesia
- Pertama di Indonesia, Kilang Pertamina Internasional Siap Produksi SAF Tersertifikasi
- Kawasan Gading Serpong Punya Akses Baru Menuju BSD City
- Harga Emas Antam Hari Ini 10 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram
- Ini Kriteria Pelaku UMKM yang Utangnya Bisa Dihapus Pemerintah
- Tangerang Raya Area Strategis Investasi, LPKR Perluas Portofolio Produk Baru