Manajemen Arema FC Mewanti-wanti Hal Ini Kepada Pemain yang Ikut Tarkam

jpnn.com, JAKARTA - Pemain sepak bola di Indonesia banyak yang menyambung hidup dengan bermain sepak bola antarkampung (tarkam) di daerah mereka saat kompetisi vakum.
Melihat kondisi itu, manajemen Arema FC termasuk yang memberikan ultimatum kepada para pemainnya.
Bukan ultimatum larangan, tetapi lebih kepada antisipasi andai ada pemain yang cedera.
Manajemen tim berjuluk Singo Edan menegaskan tak akan menanggung biaya perawatan dan pengobatan kalau pemain tersebut mengalami cedera dalam laga tarkam.
"Saya sudah menyampaikan kepada tim pelatih. Kami tidak bisa melarang pemain ikut tarkam ketika libur seperti ini. Tetapi jika sampai mereka mengalami cedera saat tarkam, itu bukan menjadi tanggung jawab klub," ungkap General Manager Arema FC Ruddy Widodo.
Dia memaklumi kalau pemain mencari penghasilan tambahan.
Pasalnya, selama kompetisi ditunda, gaji yang mereka terima tak bisa full.
Sesuai aturan dari PSSI, gaji maksimal yang bisa diberikan oleh klub kepada awak tim hanya 25 persen.
Pemain yang bermain tarkam sudah menjadi hal lumrah saat latihan diliburkan oleh klub.
- 9 Pemain Persija Remuk di Tangan Arema, Cek Klasemen Liga 1
- Persija Vs Arema FC Malam Ini, Gustavo Almeida: Tak Ada yang Spesial
- Klasemen Liga 1: Arema FC Kena Dobel KO, Malut United Sukses Naik Peringkat
- Malut United Tuntaskan Dendam, Kalahkan Arema FC
- Link Live Streaming Malut United vs Arema FC, Kental Aroma Balas Dendam
- Malut United vs Arema FC: Tuan Rumah Usung Misi Balas Dendam, Singo Edan Harus Waspada