Manajemen Freeport Arogan, Papua Bergolak

Manajemen Freeport Arogan, Papua Bergolak
Manajemen Freeport Arogan, Papua Bergolak
Herman berani menyebut manajemen PT Freeport itu brengsek. Kalau dulu, kata Herman, manajemennya dekat dengan pemerintah, sangat akrab dengan stakeholder-stakeholder, sehingga dia tahu dan  peka terhadap masukan-masukan.

"Kalau sekarang terjadi gejolak sosial, maka penyebabnya diawali oleh manajemen Freeport yang sombong, gak punya teman, menjauhi stakeholdernya. Kenapa? Menurut saya manajemen Freeport itu brengsek," katanya.

Sekarang, kata dia,  gejolak makin keras. Penyebabnya harga emas makin tinggi dan  proses demokratisasi makin berkembang tapi  tidak tidak diikuti kemananan dan penegakan hukum yang kuat. "Begitu karyawan tidak sejahtera, begitu karyawan  tidak aman, di situlah gejolak terjadi," ungkapnya.

Karenanya Herman juga mengatakan, Freeport mesti  dibenahi. Kalau Freeport ini gagal diamankan, menurutnya, bangsa ini hancur, karena  dampaknya wilayah Freeport akan hilang seperti dulu Bogenville di Papua Timur. Bogenville itu dulu ditinggalkan  karena dijarah oleh masyarakat.

JAKARTA -  Gonjang ganjing di Freeport belakangan ini turut mengundang Masyarakat Pertambangan Indonesia (MPI) angkat suara. Melalui Ketua Presidiumnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News