Manajemen Penanggulangan Bencana di Aceh Dianggap Lemah
Kamis, 04 Juli 2013 – 17:33 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Raihan Iskandar menyatakan keperihatinan atas bencana gempa bumi 6,2 SR di Bener Meriah Provinsi Aceh yang sudah menelan 30 orang korban meninggal. Di sisi lain dia menilai penanganan belum maksimal karena lemahnya manajemen bencana.
Anggota DPR dapil Aceh ini sudah berada di Aceh sejak Rabu (3/7) untuk meninjau langsung lokasi gempa, dan melihat ke titik-titik pengungsian dan pos-pos bantuan dari pemerintah. Saat itu terlihat kekurangsiapan pemerintah daerah setempat dalam menangani bencana yang dihadapi.
"Koordinasi pemerintah daerah masih kurang. TNI, Polri, Pemkab masih terlihat berjalan sendiri-sendiri. Dan memang belum dibentuk semacam tim koordinasi. Pemkab Bener Meriah tampaknya belum terbiasa menghadapi bencana besar seperti ini. Disaster management (manajemen bencana)-nya belum tampak," ujar Raihan saat dihubungi, Kamis (4/7).
Untuk menyikapi hal itu, kemarin malam sudah diadakan rapat untuk menghadapi H+2 pasca gempa. Raihan berharap penanganan hari ini bisa maksimal dan terkoordinasi karena pemerintah pusat cukup sigap dalam merespon bencana tersebut.
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Raihan Iskandar menyatakan keperihatinan atas bencana gempa bumi 6,2 SR di Bener Meriah Provinsi Aceh yang sudah
BERITA TERKAIT
- Investor & Pengelola JCC Tetap Tunduk Pada Perjanjian Kerja Sama Tahun 1991
- Para Honorer Jangan Sedih jika Diangkat jadi ASN Jenis Terbaru
- 5 Berita Terpopuler: Alhamdulillah Nasib Honorer Gagal PPPK 2024 Terang, BKN Beri Penjelasan, Nantikan Kepastiannya
- Ini Syarat Mutlak Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Disiapkan Formasi Tampungan
- Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Mayoritas Lulusan SMA, Berebut Sisa Formasi
- Honorer Tendik Kode R3 Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap 1 Tetap Dipekerjakan?