Manajemen Penanggulangan Bencana di Aceh Dianggap Lemah

Manajemen Penanggulangan Bencana di Aceh Dianggap Lemah
Manajemen Penanggulangan Bencana di Aceh Dianggap Lemah
JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Raihan Iskandar menyatakan keperihatinan atas bencana gempa bumi 6,2 SR di Bener Meriah Provinsi Aceh yang sudah menelan 30 orang korban meninggal. Di sisi lain dia menilai penanganan belum maksimal karena lemahnya manajemen bencana.

Anggota DPR dapil Aceh ini sudah berada di Aceh sejak Rabu (3/7) untuk meninjau langsung lokasi gempa, dan  melihat ke titik-titik pengungsian dan pos-pos bantuan dari pemerintah. Saat itu terlihat kekurangsiapan pemerintah daerah setempat dalam menangani bencana yang dihadapi.

"Koordinasi pemerintah daerah masih kurang. TNI, Polri, Pemkab masih terlihat berjalan sendiri-sendiri. Dan memang belum dibentuk semacam tim koordinasi. Pemkab Bener Meriah tampaknya belum terbiasa menghadapi bencana besar seperti ini. Disaster management (manajemen bencana)-nya belum tampak," ujar Raihan saat dihubungi, Kamis (4/7).

Untuk menyikapi hal itu, kemarin malam sudah diadakan rapat untuk menghadapi H+2 pasca gempa. Raihan berharap penanganan hari ini bisa maksimal dan terkoordinasi karena pemerintah pusat cukup sigap dalam merespon bencana tersebut.

JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Raihan Iskandar menyatakan keperihatinan atas bencana gempa bumi 6,2 SR di Bener Meriah Provinsi Aceh yang sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News