Manaker: Difabel Harus Mendapat Akses Kerja
Lain halnya masukan dari Aprilian Bima, mahasiswa Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Solo yang juga penderita tuna rungu. Dia dan beberapa rekannya ingin mendapatkan pelatihan keterampilan membuka kafe.
Atas keinginan tersebut, Menaker menawarkan pelatihan barista kepada para penyandang tuna rungu.
“Kemnaker punya program pelatihan barista, dan pelatihan keterampilan lain untuk memperluas kesempatan kerja,” jelas Menaker.
Melalui bantuan penterjemah bahasa isyarat, Bima mengaku girang dengan tawaran tersebut. “Iya kami mau mengikuti pelatihan menjadi barista,” kata Bima dengan bahasa isyarat.
Keinginan tersebut sejalan dengan rencana Bima yang juga sebagai Ketua Gerakan Kesejahteraan untuk Tuna Rung Indonesia (Gerkatin) Solo yang sedang getol mensosialisasikan Bahasa Isyarat Indonesia (Basindo) kepada masyarakat sebagai bahasa komunikasi. Di kafe itu, mereka akan mensosialisasikan Basindo.
Di penghujung perbincangan, Menteri Hanif menyempatkan belajar bahasa isyarat kepada Bima, lalu foto bersama.(jpnn)
Menaker, M. Hanif Dhakiri mengenakan sarung biru dipadu kemeja putih dan bersandal jepit, mampir ke Rumah Bloger Indonesia untuk berbincang dengan para difabel.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Pendidikan Pesantren, Menaker Sumbang APD Covid-19
- Kemnaker – Shopee Jajaki Kerja Sama Mengembangkan Wirausaha Baru Go Digital
- Kemnaker Promosikan Inkubasi Bisnis Pelatihan Barista
- Kemnaker-LIPI Komitmen Tingkatkan Inovasi Produktivitas dan Wirausaha
- Dunia Usaha Diajak Bangun Hubungan Industrial Berkarakter Indonesia
- Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspons Cepat