Mandek Setelah Berkasus, Pekerjanya Menghilang
Kamis, 23 Februari 2012 – 03:05 WIB
Sepengetahuan Daeng Suka, master plan pondok pesantren masih cukup banyak. Asrama yang akan dibangun untuk santri masih ada beberapa unit. Bahkan, pembangunan masjid dalam kawasan pondok pesantren sudah mulai dirancang. "Tapi macet sejak WON berkasus di Jakarta. Semua pekerjanya sudah pergi, termasuk kontraktornya. Bahkan, gaji buruh sebagian ditanggung oleh kontraktor karena anggarannya tidak mencukupi," papar Daeng Suka diamini oleh Rajab, warga lainnya. Daeng Suka mengaku salah seorang pekerja bangunan dalam pendirian pondok pesantren tersebut.
Jaringan listrik juga sudah masuk ke daerah tersebut. Sejak adanya pembangunan pondok pesantren, barulah jaringan listrik masuk. Namun, hanya sampai di pondok pesantren. Sayangnya, aliran listrik belum berfungsi karena belum ada penyambungan ke rumah induk pondok pesantren. Tapi, secara tak langsung, masyarakat mendapat keuntungan dengan adanya pondok pesantren tersebut. Mereka kini dapat menikmati listrik setelah jaringan tersambung hingga di depan pondok pesantren.
Tak hanya itu, informasi yang diperoleh Daeng Suka, WON malah akan menambah luas area pondok pesantren. Beberapa lahan masih akan dibeli untuk memperluas area pondok pesantren hingga 6 hektar. Rencananya, pondok pesantren tersebut akan mendirikan sekolah mulai dari sekolah dasar atau sederajat, hingga sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat. Isu akan membeli 2 hektar tanah di samping lokasi pondok pesantren sudah mulai santer dibicarakan. Namun juga mandek setelah WON berkasus.
"Saya dengar, yang akan diambil adalah anak-anak dari keluarga yang tidak mampu untuk dibina di pondok pesantren ini. Mereka akan di-sekolah-kan secara gratis. Struktur organisasinya sudah pernah dibahas. Tapi semuanya menjadi terkendala karena musibah yang dialami oleh Wa Ode," ungkap Daeng Suka yang turut prihatin dengan kasus yang dihadapi anggota Fraksi PAN asal Sultra itu. (***)
WA ODE NURHAYATI (WON) rupanya punya tekad mendirikan Pondok Pesantren di Lorong Konggoasa-Lalonggida, Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu, Kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408