Mandi Air Masin, Ritual Lawas Orang Laut
Sebelum upacara dilakukan, tetua adat diberitahu. Keluarga dekat maupun jauh juga diberitahu. Pelaksanaan upacara selalu ramai. Karena orang kampung berdatangan.
Sesaji
Ritual ini dilaksanakan pagi hingga siang. Lokasinya di tepi laut yang kedalaman airnya antara 1.20 hingga 1.50 meter.
Di lokasi, dibangun sebuah pondokan serupa perahu. Disebut kajang lako, bentuk bangunan khas rumah Melayu Timur.
Besarnya sesuai kebutuhan. Lebar lantai sekira 5x4 meter. Diberi jarak 10 hingga 15 cm. Agar air yang dimandikan ke si sakit jatuh melebur ke laut.
Tiang dan lantai dari kayu nibung. Atapnya daun nipah. Kadang tak beratap. Pondokon harus berhadapan dengan laut lepas. Tak boleh ada penghalang. Jarak pondokan dengan bibir pantai tergantung kedalaman air.
Di sudut kanan tiang pondokan yang menghadap ke laut, diikat buluh cino (bambu) bersama batang pisang dan tebu. Posisinya berdiri.
“Tebunya batangan utuh. Masih berdaun. Tak ada ketentuan pasti berapa jumlah batang tebu. Yang pasti lebih dari satu,” ungkap tetua adat.
Ritual laut di Pantai Timur Sumatera ini untuk orang yang lupa sejarah. Kini, ritual itu pun nyaris tinggal sejarah.
- ILCS Kembangkan Digital Maritime Development Center di Yogyakarta
- PIS Optimalisasi AI Sektor Maritim Demi Swasembada Energi
- Lewat PINISI Telkomsat Dukung Konektivitas Sektor Maritim Nasional
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna