Mandi Air Masin, Ritual Lawas Orang Laut
Perangkat upacara disiapkan oleh pihak keluarga. Demikian juga kelengkapan sesaji; ayam panggang dan kue-kue yang terbuat dari beras ketan dan tepung.
Dibuat pada malam hari. Harus selesai menjelang pagi, saat upacara akan dilangsungkan. Dan yang menyiapkan sesaji kaum perempuan dalam keadaan bersih. Alias tidak haid.
Wadah sesaji berupa perahu lancang kuning. Bahan dasarnya kayu pulai yang harus diambil di dalam hutan. Panjangnya 1 hingga 1.5 meter, dengan lebar 40 hingga 45 cm.
Perahu diwarnai dengan kunyit. Dilengkapi pula dengan hiasan. Rantai dan jangkar dari emas. Sesaji tidak boleh terlangkahi dan kena kotoran. Ini nantinya dilarung ke laut.
Pihak keluarga yang bertugas menyiapkan kelengkapan upacara, didampingi dua orang mainang berdasarkan petunjuk sang dukun.
Ritual pun digelar...
Dukun berperan sebagai pemimpin upacara. Di bantu beberapa orang yang memiliki hubungan khusus dengannya. Keluarga si sakit, selain sebagai pelaku upacara, ada juga yang membantu untuk beberapa keperluan.
Dukun dan si sakit mengenakan kain berwarna kuning. Di pondokan kajang lako, dukun berdiri menghadap Timur. Memanggil angin dengan sundang sambil baca mantra.
Ritual laut di Pantai Timur Sumatera ini untuk orang yang lupa sejarah. Kini, ritual itu pun nyaris tinggal sejarah.
- ILCS Kembangkan Digital Maritime Development Center di Yogyakarta
- PIS Optimalisasi AI Sektor Maritim Demi Swasembada Energi
- Lewat PINISI Telkomsat Dukung Konektivitas Sektor Maritim Nasional
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna