Mandiri Institute Insight Memperkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia

Mandiri Institute Insight Memperkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia
Peluncuran laporan ESG Implementation 2024 pada acara Mandiri Institute Insight. Foto: Dokumentasi Bank Mandiri

Hingga kuartal III 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan atau sustainable sector sebesar Rp 285 triliun, atau 22,9 persen dari total kredit Bank Mandiri.

Dari nilai tersebut, pembiayaan ke sektor hijau Bank Mandiri telah menembus Rp 142 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 11,4 persen dari total penyaluran kredit Bank Mandiri di kuartal III 2024.

Tidak hanya dari sisi pembiayaan, Bank Mandiri juga secara konsisten telah mengadopsi praktik-praktik ESG secara lebih luas, termasuk di dalam operasional perusahaan.

Peluncuran Laporan ESG Implementation 2024

Head of Mandiri Institute Andre Simangunsong dalam diskusi tersebut menyampaikan Bank Mandiri juga meluncurkan laporan ESG Implementation 2024, yang merupakan hasil riset kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia.

Laporan ini memberikan gambaran implementasi ESG di perusahaan tercatat dan tidak tercatat, serta menyoroti tantangan dan peluang dalam keuangan berkelanjutan di Indonesia.

Beberapa temuan utama dalam laporan ini meliputi:

? Adopsi aspek keberlanjutan, dalam hal ini ESG, pada perusahaan tercatat di Indonesia mengalami peningkatan pada 2024. Hal ini terlihat dari implemenasi aspek ESG pada strategi operasional dan bisnis, pengukuran emisi karbon yang dihasilkan, dan assessment parameter ESG secara keseluruhan.

? Pengukuran Emisi Gas Rumah Kaca (GRK): Sebanyak 64 persen perusahaan tercatat telah mengukur emisi GRK, dengan fokus pada pengukuran emisi Scope 1 (direct emission) dan Scope 2 (indirect emission).

? Masuk ke dalam pasar modal dan bursa saham dapat memberikan dorongan bagi sektor swasta untuk mengimplementasikan aspek ESG lebih baik. Dalam hal ini, perusahaan tercatat memiliki awareness yang lebih tinggi terkait dengan inisiatif pengurangan emisi dan taksonomi hijau serta implementasi isu keberlanjutan yang lebih dalam dibandingkan perusahaan swasta non-listed lainnya.

? Penggunaan produk keuangan berkelanjutan masih terbatas pada sektor swasta di Indonesia, baik penerbitan obligasi keberlanjutan (sustainable-related bond) dan penggunaan sustainable loan. Terbatasnya proyek hijau dan pemahaman mengenai instrumen pembiayaan tersebut menjadi tantangan utama untuk meningkatkan penggunaan dan penerbitan sustainable-related financing ke depan.

Bank Mandiri dan Bursa Efek Indonesia berkolaborasi dalam penyusunan tiga kajian implementasi keberlanjutan sejak 2022

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News