Mandiri Institute Insight Memperkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia

Mandiri Institute Insight Memperkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia
Peluncuran laporan ESG Implementation 2024 pada acara Mandiri Institute Insight. Foto: Dokumentasi Bank Mandiri

? Pada lingkup ASEAN: Secara total Indonesia menempati ranking ke-3 dalam penerbitan sustainable bonds (surat hutang keberlanjutan) dengan total USD 15,39 miliar (19 persen dari total ASEAN). Singapura menempati ranking pertama dengan total penerbitan USD 26,26 miliar sampai dengan Oktober 2024.

“Laporan ini turut menyoroti bahwa mayoritas perusahaan tercatat (87 persen) mengadopsi ESG untuk meningkatkan nilai perusahaan, sementara 80 persen terdorong oleh kebijakan pemerintah. Temuan ini menegaskan perlunya regulasi yang terstruktur untuk mempercepat implementasi ESG, sejalan dengan tren regional dan global,” papar Andre.

Di sisi lain, pasar karbon Indonesia difokuskan pada strategi bertahap yang mencakup pasar karbon wajib, pasar karbon sukarela, dan pajak karbon.

Pajak karbon yang direncanakan mulai diterapkan pada 2025 menjadi prioritas utama untuk memperkuat ekosistem pasar karbon.

Strategi ini diharapkan mampu mendukung integrasi sistem perdagangan emisi pada 2025, sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektivitas pasar karbon sukarela.

“Mandiri Institute percaya bahwa laporan ini dapat menjadi referensi penting bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat implementasi ESG di Indonesia,” pungkas Andre. (mrk/jpnn)

Bank Mandiri dan Bursa Efek Indonesia berkolaborasi dalam penyusunan tiga kajian implementasi keberlanjutan sejak 2022


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News