Manfaat Free Time untuk Kesehatan Mental
jpnn.com - Apa yang ada di kepala Anda ketika mendengar kata free time, atau waktu luang? Apakah itu berarti berbaring di sofa dan beristirahat sebentar, atau pergi ke kelas yoga, atau melakukan hal lain yang Anda senangi?
Untuk urusan free time yang berhubungan dengan kesehatan mental, setiap orang memiliki interpretasi masing-masing.
Namun, menurut konselor sekaligus pakar hubungan, David Bennet, free time secara umum didefinisikan sebagai waktu yang Anda kendalikan sendiri dan bukan waktu yang ditentukan oleh orang lain, seperti atasan Anda di tempat kerja, orang tua atau anggota keluarga lainnya.
Bennet menjelaskan bahwa free time sangat penting dilakukan setiap orang dan harus menjadi perhatian serius. Dengan kata lain, Bennet menyebut bahwa banyak orang sering meremehkan free time, padahal ini cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental.
"Waktu luang sangat penting. Dan jika Anda merasa seolah-olah sebagian besar hidup Anda berada di bawah kendali orang lain atau perusahaan, mungkin perlu mengevaluasi kembali waktu luang Anda selama ini,” ujar Bennet, seperti dikutip dari Elite Daily.
Durasi free time berbeda-beda
Durasi yang pas bagi setiap orang untuk melakukan free time tidak selalu sama. Bennett mengatakan bahwa agak sulit menentukan waktu free time yang ideal, karena tergantung pada setiap individu dan gaya hidup mereka.
Menurut psikolog Jamie Gruman, Ph.D., sesibuk-sibuknya Anda, melakukan free time untuk diri sendiri adalah keharusan.
Free time sangat penting dilakukan setiap orang dan harus menjadi perhatian serius.
- Peduli Kesehatan Mental, Bluebird Siapkan Wellnest Ride
- Ciptakan Lingkungan Kerja yang Fun, Srikandi PELNI Gelar Seminar Kesehatan Mental
- Universitas Al-Azhar Indonesia & IMI Berkolaborasi, Bahas Isu Kesehatan Mental
- PENEMU Minta Prabowo Perhatikan Kesehatan Mental Gen Z untuk Wujudkan Generasi Emas
- MASINDO Gelar Diskusi, Soroti Kesadaran Risiko Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- ASDP Dukung Kesehatan Mental Karyawan BUMN lewat "1000 Manusia Bercerita"