Manfaat Program RJIT Dirasakan Petani Tasikmalaya
“Seperti di Dusun Ciangsana Kp Cilumbu 111 RT 06 RW 02 Desa Mekarlaksana ini pelaksanaannya dilakukan dengan cara swakelola,” kata Asep Tirtana.
Dia menambahkan, ini tentunya akan menambah sumber pendapatan bagi warga Petani Kp, Cilumbu 111 khususnya. Bahkan dapat menggerakkan perekonomian desa.
“Pekerjaan yang dikerjakan secara swakelola ini bermanfaat dan dibutuhkan bagi masyarakat desa,” ujarnya.
Harapan ke depan, lanjutnya, program-program seperti ini dapat masuk di Desa Mekarlaksana, tentunya ini untuk kesejahteraan masyarakat desa.
“Kesejahteraan masyarakat desa melalui pembangunan ekonomi yang sampai sekarang masih menjadi PR bagi Pemerintah,” tambahnya.
Kementan mencanangkan Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) seluas 135.600 hektare (Ha) tahun ini. Realisasi keuangan RJIT per 20 April 2020 sudah sebesar Rp. 124.906.380.000 (78,07%) atau 106.269 Ha.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, program RJIT merupakan faktor penting dalam proses usaha tani yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan luas areal tanam.
Dikatakannya, pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai.
Petani Tasikmalaya, Jawa Barat, merasakan langsung manfaat dari program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045