Manfaatkan Baterai Panel Surya, Australia Akan Mulai Tinggalkan Aliran Listrik
Pada bulan Mei lalu, salah satu operator energi di Australia, AGL yang juga memiliki pembangkit batubara terbesar Victoria, Loy Yang, mengumumkan akan memasarkan baterai sendiri.
Mereka juga mulai menawarkan panel surya kepada para pelanggan tanpa biaya yang harus dibayar di muka.
"Jika mereka melihatnya hanya sebagai ancaman, maka akan mencegah potensi Australia sebagai pemimpin dalam satu dekade terakhir...," ujarnya.
Michael McGarvie dan isterinya Maria telah menginstalasi penyimpanan baterai yang berkapasitas 14,4 kWh di rumahnya di Eaglemont, Melbourne, sejak April lalu.
Setelah banyak menggunakan listrik untuk keperluan di musim dingin, kini rumahnya sudah ada pada tahap yang mandiri dalam menghasilkan energi, sehingga ia tidak memiliki hutang dan taguigah satu sen pun kepada perusahaan listriknya.
Ia berharap jika rumahnya akan sepenuhnya memiliki energi yang tahan lama lewat tenaga surya dan penyimpanan baterai dalam waktu sembilan bulan.
Keluarga Garvie menghabiskan sekitar $30,00 atau lebih dari Rp 300 juta, termasuk 24 panel solar. Jumlah ini benar-benar diluar batas anggaran rumah tangga pada umumunya.
"Dalam waktu 10 tahun, prediksi lamanya usia baterai, teknologi akan menjadi canggih dimana sistem pengganti akan 50 persen lebih murah," jelas McGarvie.
Panel surya yang dilengkapi dengan baterai dianggap sebagai cara yang murah untuk mendapatkan listrik dalam tiga tahun ke depan. Demikian laporan
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen