Manfaatkan KUR, Petani Muda Ngawi Kembangkan Pertanian Hidroponik

jpnn.com, NGAWI - Pertanian modern makin diminati oleh kalangan milenial, termasuk anak-anak muda di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Petani muda yang tergabung dalam "Cocok Pangan Project" ini sukses mengembangkan usaha pertanian hidroponik dengan komoditas Selada.
"Kami mulai sejak pandemi, sekitar 2 tahun lalu. Dan, selama setahun penuh ini (12 bulan), kami berhasil panen rutin setiap hari, melewati musim hujan dan kemarau, dengan rata-rata kapasitas produksi 15-20 kg/hari," kata Dicky, salah satu anggota Cocok Pangan Project.
Dengan kapasitas produksi seperti itu, Cocok Pangan mampu menghasilkan Selada hidroponik hingga sekitar setengah ton setiap bulannya. Hal itu dicapai dengan lahan seluas 200 meter persegi saja.
"Keuntungan pertanian modern salah satunya itu. Intervensi teknologi memungkinkan kita bisa mengoptimalkan ruang. Juga bisa produksi rutin, seperti mesin, asalkan mau disiplin," lanjut Dicky.
Cocok Pangan Project diinisiasi oleh empat anak muda lulusan perguruan tinggi ternama dan memiliki minat pada pertanian. Kini mereka mengelola 2 greenhouse dengan kapasitas produksi 6.000-an lubang tanam yang terletak di Desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Adapun pembiayaan untuk membangun pertanian hidroponik ini, Cocok Pangan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mereka mendapatkan akses kredit untuk membuat greenhouse dan instalasi hidroponiknya.
"Kami manfaatkan dana KUR. Prosesnya mudah kok, dan bunganya rendah, apalagi waktu itu ada program khusus pandemi, jadi lebih terjangkau," katanya.
Mudahnya akses pembiayaan itu mendorong Cocok Pangan untuk terus berkembang, apalagi peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar.
Pertanian modern makin diminati oleh kalangan milenial, termasuk anak-anak muda di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Memprihatinkan, Puluhan Siswa SDN Grudo 3 Ngawi Belajar di Bawah Ancaman Atap Runtuh
- Mutilasi di Ngawi: Pesilat, Anggota LSM, 5 Jam Memotong Korban
- Keluarga Ingin Tahu Masalah Pelaku Mutilasi dengan Korban
- Pecah Ban, Sigra Tabrak Bus di Tol Ngawi-Solo, 2 Orang Tewas, 6 Luka-Luka
- Pelaku Mutilasi Wanita di Ngawi Ditangkap