Manfaatkan SPLU PLN, Pelaku UMKM di Ketapang Nikmati Kenaikan Omzet

Dulu sebelum beralih ke motor listrik, dia harus mengeluarkan biaya pembelian bensin Rp 30-50 ribu setiap minggu.
“Menggunakan motor listrik jauh lebih hemat. Saya hitung-hitung, kalau pakai motor listrik ini hanya perlu token listrik seharga Rp 5.000 saja untuk biaya operasional seminggu,” tutur Agung.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ketapang, Vicky Reandry Faradian mengungkapkan, perseroan terus berkomitmen untuk mendukung dan menyukseskan program electrifying lifestyle.
Salah satunya dengan menyediakan SPLU di pusat-pusat keramaian, sehingga dapat memudahkan masyarakat yang memerlukan sumber listrik untuk pengisian energi kendaraan atau kegiatan lainnya.
Saat ini PLN memiliki 16 SPLU di Ketapang. Di masa pandemi penjualan listrik di SPLU naik dari 69.174 kW pada 2020 kWh menjadi 93.656 kW pada 2021, atau naik sekitar 35,39%.
“Era kendaraan listrik sudah di depan mata, PLN siap membangun infrastruktur pendukungnya, salah satunya SPLU. Ke depannya, jumlah SPLU akan terus bertambah sesuai kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat,” seru Vicky.(adv/jpnn)
Di masa pandemi penjualan listrik di SPLU naik dari 69.174 kW pada 2020 kWh menjadi 93.656 kW pada 2021, atau naik sekitar 35,39%.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan