Manfaatkan Wabah Corona, Netanyahu Bermanuver demi Langgengkan Kekuasaan

jpnn.com, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali bermanuver demi melanggengkan kekuasaannya. Kali ini dia memanfaatkan wabah virus corona sebagai alasan untuk menyerukan pembentukan pemerintah darurat.
Dalam pernyataan yang disiarkan di saluran televisi utama Israel, Netanyahu mendesak rival utamanya Benny Gantz untuk menggabungkan kekuatan di tengah kebuntuan yang melumpuhkan arena politik negara itu selama setahun terakhir.
"Saya menyerukan pembentukan pemerintah nasional darurat sekarang, bahkan malam ini," ujar Netanyahu, Kamis (12/3).
"Ini akan menjadi pemerintahan darurat untuk jangka waktu terbatas. Bersama-sama kita akan berjuang untuk menyelamatkan nyawa masyarakat," imbuhnya.
Dalam pernyataan itu, Netanyahu juga mengumumkan bahwa sekolah dan universitas akan ditutup.
Kementerian Kesehatan Israel pada Kamis mengatakan bahwa 109 orang telah dikonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di Israel, puluhan di antaranya didiagnosis di satu hari terakhir.
Pemilihan parlemen Israel pada 2 Maret kembali membawa kebuntuan politik setelah Netanyahu dan Gantz tidak mendapatkan cukup suara untuk membentuk pemerintahan koalisi.
Presiden Reuven Rivlin akan memulai serangkaian konsultasi dengan para kepala faksi pada Minggu (8/3). Setelah itu, dia akan mengumumkan siapa pemimpin yang akan ditugaskan untuk membentuk pemerintahan berikutnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bermanuver di tengah wabah virus corona demi melanggengkan kekuasaanya
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- Soal Evakuasi 1.000 Warga Palestina, TB Hasanuddin: Harus Dipertimbangkan Matang
- FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Amerika Bakal Persulit Pemohon Visa yang Suka Menghina Israel di Medsos
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima