Mangindaan Akui Ada Mafia CPNS Gentayangan
Pengumuman Hasil Tes CPNS Harus Transparan
Rabu, 18 November 2009 – 16:01 WIB
Mangindaan Akui Ada Mafia CPNS Gentayangan
JAKARTA - Menneg PAN EE Mangindaan mengakui adanya praktik mafia dalam penerimaan CPNS. Mangindaan mengatakan, meski reformasi birokrasi terus digalakkan namun mafia CPNS masih banyak ditemui terutama di daerah-daerah. Parahnya, lanjut mantan Ketua Komisi II DPR RI ini, hal tersebut sudah lama terjadi sehingga sulit diberantas. Akibatnya, banyak masyarakat berpikir bahwa untuk jadi PNS harus bermodal besar. Untuk menghindari hal itu berlanjut, Mangindaan tengah membuat formulasi agar seleksi CPNS bisa transparan. "Sistem rekrutmennya akan kita ubah. Hanya saja ini harus didukung dengan perubahan sikap aparatur. Meski sistemnya bagus, tapi aparaturnya jelek, transpransi tetap tidak bisa tercapai," cetusnya.
"Tidak bisa saya pungkiri, setiap ada seleksi CPNS pasti mafia bermunculan. Bahkan mereka mulai bergerak sebelum seleksi CPNS digelar," ungkap Mangindaan dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, Rabu (18/11).
Baca Juga:
Mantan Gubernur Sulawesi Utara ini pun membeberkan laporan dari daerah-daerah tentang praktik mafia CPNS. Polanya, tak hanya sekadar titip menitip calon tetapi juga transaksi uang. "Ada laporan yang masuk, oknum A minta Rp 100 juta untuk sarjana dan Rp 50-75 juta untuk SMA. Nah ini kalau dibiarkan akan merusak tatanan birokrasi yang sedang digalakkan," ulasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Menneg PAN EE Mangindaan mengakui adanya praktik mafia dalam penerimaan CPNS. Mangindaan mengatakan, meski reformasi birokrasi terus digalakkan
BERITA TERKAIT
- ProSTEM jadi Salah Satu Pelopor Industri Terapi Sel di Indonesia
- Pemkab Maybrat Fokus pada Pengentasan Kemiskinan & Peningkatan IPM
- Mensesneg Terima 9 Tuntutan BEM SI yang Satu Isinya Tolak Cewe-Cawe Jokowi
- KPK Tahan Hasto, Ronny PDIP Singgung Izin Hakim Praperadilan
- Mbak Ita Ditahan Saat Warga Semarang Sambut Pemimpin Baru, Agustina Merespons Begini
- Farhan-Erwin Langsung Fokus Penanganan Sampah di Kota Bandung Setelah Dilantik