Mangindaan Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia

Mangindaan Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia
Wakil Ketua MPR E.E. Mangindaan ketika membuka seminar nasional bertema Merawat Kebhinnekaan dalam Meneguhkan Ke-Indonesiaan di Balairung Kirana, Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (7/10). Foto: MPR

Mangindaan menjelaskan, konstruksi keindonesiaan pada dasarnya terbangun dari roh dan elemen-elemen masyarakat yang heterogen, baik secara suku, budaya, agama, bahasa, maupun alamnya.

Para pendiri bangsa sangat menyadari bahwa kebijakan harus selalu didasarkan pada prinsip demokrasi yang berbasis kebinekaan.

"Keberagaman karakteristik suku, bahasa, daerah, dan budaya, tidak menjadi penghalang bagi pendiri bangsa untuk menjatuhkan pilihannya pada bentuk negara kesatuan," imbuh Mangindaan.

Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lanjut Mangindaan, melalui perjuangan dengan berbagai peristiwa dan catatan sejarah.

"Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Pesan itulah yang harus kita pahami dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Sejarah bangsa jangan sampai dilupakan," imbuhnya.

Mangindaan menambahkan, pengalaman masa lalu mengajarkan bahwa masyarakat Indonesia perlu menjadikan keragaman dan segala perbedaan untuk mempererat serat-serat kebangsaan yang kerap rapuh terputus.

"Perlu peran perawat kebinekaan untuk membangun kebersamaan dan menjadikan keberagaman sebagai mutiara kebangsaan. Kita harus menghayati bahwa perjalanan NKRI mempunyai ciri khas yaitu kebinekaan suku, budaya, dan agama," pungkasnya. (jpnn)


Tantangan utama bangsa Indonesia saat ini bukanlah melawan penjajah atau pemberontak.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News