Mangindaan Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia
Mangindaan menjelaskan, konstruksi keindonesiaan pada dasarnya terbangun dari roh dan elemen-elemen masyarakat yang heterogen, baik secara suku, budaya, agama, bahasa, maupun alamnya.
Para pendiri bangsa sangat menyadari bahwa kebijakan harus selalu didasarkan pada prinsip demokrasi yang berbasis kebinekaan.
"Keberagaman karakteristik suku, bahasa, daerah, dan budaya, tidak menjadi penghalang bagi pendiri bangsa untuk menjatuhkan pilihannya pada bentuk negara kesatuan," imbuh Mangindaan.
Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lanjut Mangindaan, melalui perjuangan dengan berbagai peristiwa dan catatan sejarah.
"Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Pesan itulah yang harus kita pahami dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Sejarah bangsa jangan sampai dilupakan," imbuhnya.
Mangindaan menambahkan, pengalaman masa lalu mengajarkan bahwa masyarakat Indonesia perlu menjadikan keragaman dan segala perbedaan untuk mempererat serat-serat kebangsaan yang kerap rapuh terputus.
"Perlu peran perawat kebinekaan untuk membangun kebersamaan dan menjadikan keberagaman sebagai mutiara kebangsaan. Kita harus menghayati bahwa perjalanan NKRI mempunyai ciri khas yaitu kebinekaan suku, budaya, dan agama," pungkasnya. (jpnn)
Tantangan utama bangsa Indonesia saat ini bukanlah melawan penjajah atau pemberontak.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dewan Syura PKB: Pencabutan TAP MPR Memulihkan Nama Baik Gus Dur
- Soekarno Tak Terbukti Mengkhianati Negara, MPR Cabut TAP MPRS Nomor XXXIII
- Keluarga Menginginkan Nama Soekarno Direhabilitasi dari Tuduhan Pengkhianat Bangsa
- Serahkan Surat Tidak Berlakunya Tap MPRS Nomor 33, Bamsoet: Bung Karno Tak Pernah Mengkhianati Bangsa
- Keluarga Bung Karno Terima Surat Tidak Berlakunya TAP MPRS Nomor 33
- Jimly Asshiddiqie Bicara Pentingnya Penataan Kembali Kelembagaan MPR, DPR, dan DPD