Mangindaan Ungkap Tantangan Terbesar Indonesia

Mangindaan menjelaskan, konstruksi keindonesiaan pada dasarnya terbangun dari roh dan elemen-elemen masyarakat yang heterogen, baik secara suku, budaya, agama, bahasa, maupun alamnya.
Para pendiri bangsa sangat menyadari bahwa kebijakan harus selalu didasarkan pada prinsip demokrasi yang berbasis kebinekaan.
"Keberagaman karakteristik suku, bahasa, daerah, dan budaya, tidak menjadi penghalang bagi pendiri bangsa untuk menjatuhkan pilihannya pada bentuk negara kesatuan," imbuh Mangindaan.
Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lanjut Mangindaan, melalui perjuangan dengan berbagai peristiwa dan catatan sejarah.
"Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Pesan itulah yang harus kita pahami dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Sejarah bangsa jangan sampai dilupakan," imbuhnya.
Mangindaan menambahkan, pengalaman masa lalu mengajarkan bahwa masyarakat Indonesia perlu menjadikan keragaman dan segala perbedaan untuk mempererat serat-serat kebangsaan yang kerap rapuh terputus.
"Perlu peran perawat kebinekaan untuk membangun kebersamaan dan menjadikan keberagaman sebagai mutiara kebangsaan. Kita harus menghayati bahwa perjalanan NKRI mempunyai ciri khas yaitu kebinekaan suku, budaya, dan agama," pungkasnya. (jpnn)
Tantangan utama bangsa Indonesia saat ini bukanlah melawan penjajah atau pemberontak.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IHSG Anjlok, Waka MPR: Kuatkan Basis Investor Instituional Domestik
- Gelar Bazar Murah di Subang, Waka MPR: Ringankan Beban Masyarakat
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah
- Dukung Eksistensi BPKH, Ketua MPR: Penting untuk Meringankan Biaya Haji
- Anak Menkum Supratman dan Ahmad Ali Dilaporkan ke KPK terkait Pemilihan Pimpinan MPR dan DPD
- Waka MPR Apresiasi Penjelasan Dirut Pertamina: Redam Kegundahan Publik