Mangkir Panggilan Bareskrim, Lieus dan Permadi Berkilah Begini
jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua orang terlapor kasus makar, yakni politikus dari Partai Gerindra Permadi dan aktivis Lieus Sungkharisma, pada Selasa (14/5) ini. Namun, keduanya sama-sama tak bisa memenuhi panggilan perdana dari penyidik.
Untuk Permadi, dia beralasan dengan menghadiri rapat di MPR. “Aku minta penundaan, sudah disampaikan melalui pengacara,” kata Permadi ketika dihubungi, Selasa.
Permadi menambahkan, hari ini dia dipanggil Bareskrim dan besok di Polda Metro Jaya. Permadi pun memastikan, pada pemanggilan di Polda Metro, dirinya bakal hadir.
“Hadir, saya tidak mau mengelak terus. Hari ini saja tidak hadir karena ada rapat MPR,” sebut Permadi.
BACA JUGA: Lieus Sungkharisma Ikut Terseret Kasus Kivlan Zen
Sementara itu, Lieus yang tidak hadir beralasan masih mencari pengacara untuk mendampinginya. “Lagi cari pengacara ini. Ancaman hukumannya kan 20 tahun sampai seumur hidup,” kata Lieus dihubungi terpisah.
Dia menambahkan, biasanya polisi akan melakukan pemanggilan kedua. Nantinya, pada pemanggilan selanjutnya, Lieus berjanji hadir. “Biasanya ada panggilan kedua,” singkat dia.
Diketahui, sesuai dengan laporan yang sudah ditangani Bareskrim, kedua orang tersebut rencananya diperiksa sebagai terlapor untuk kasus dugaan makar pada hari ini. (cuy/jpnn)
Bareskrim Polri telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua orang terlapor kasus makar, yakni politikus dari Partai Gerindra Permadi dan aktivis Lieus Sungkharisma
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Sudaryono: Doa Bersama di Kampanye Akbar untuk Munajat Kemenangan Luthfi-Yasin
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Luthfi Sudah Jadi Anak Buah Prabowo, Sudaryono Ajak Warga Menangkan di Pilgub Jateng
- Bang Edi Apresiasi Bareskrim Bongkar Parbrik Narkoba Beromzet Rp 1,5 Triliun