Mangku Liyer Menuai Berkah dari Beredarnya Novel dan Film Eat, Pray, Love
Penasaran, Turis pun Berbondong untuk Melihat Tempat Syuting
Minggu, 26 September 2010 – 08:08 WIB
Memang, kediaman Mangku Liyer yang tidak begitu mewah memiliki daya tarik tersendiri. Rumah itu dinilai masih layak untuk menggambarkan suasana romantis seperti yang pernah dialami Gilbert puluhan tahun silam. Karena itu, rumah tersebut disulap sedemikian rupa sehingga terkesan kuno.
Pemutaran perdana film yang 30 persen berlokasi di Pulau Dewata itu dilangsungkan di New York pada 14 Agustus 2010. Saat itu, artis Christine Hakim ikut hadir dengan busana adat Bali. Kendati belum diputar di bioskop-bioskop Indonesia, sudah banyak yang penasaran dengan rumah Liyer yang menjadi tempat pengambilan gambar film tersebut.
Keluarga Liyer pun seperti menikmati berkah dari terbitnya novel dan film EPL. Bagaimana tidak. Hampir setiap hari puluhan tamu mendatangi rumah mereka. Bahkan, selain ingin melihat-lihat rumah, kebanyakan tamu juga meminta diramal nasibnya. Sebagian lagi meminta pengobatan kepada Liyer.
Bisa dihitung pemasukan yang diterima keluarga Liyer. Sebab, untuk setiap tamu asing dan luar Bali, Liyer mematok tarif Rp 250 ribu. Untuk pasien lokal, dia tidak memungut tarif. Pasien cukup menyiapkan sesaji untuk berdoa.
Nama Mangku Ketut Liyer semakin moncer sebagai ’’orang pintar’’. Tidak hanya di Bali, tapi juga di dunia internasional. Semua
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408