Manipulasi Laporan Dana Kampanye, Akibatnya Fatal
jpnn.com - JAKARTA – Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zuhron menegaskan pendanaan dan pemenangan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015, sangat terkait erat. Karena itu, ia mengingatkan para calon kada menggunakan dana kampanye yang telah dilaporkan sebagai persyaratan maju dalam pilkada, sesuai ketentuan aturan yang berlaku. Apabila terjadi penyalahgunaan maka bisa berakibat pidana.
“Pidana dalam dana kampanye banyak termasuk kelebihan sumbangan. Tapi setelah kampanye selesai baru diaudit. Nah berdasarkan hasil audit ini, auditor bisa memberikan rekomendasi bagi penegakan hukum,” ujar Zuhron, Kamis (5/11).
Agar para calon kada tidak tersangkut masalah hukum dalam penggunaan dana kampanye, Zuhron menilai ada beberapa langkah yang perlu menjadi perhatian utama. Bahwa penting dipastikan, dana kampanye tidak berasal dari sumber yang dilarang.
Selain itu, dana yang merupakan kelebihan dari batas ketentuan besaran sumbangan, juga jangan dipergunakan.
“Jadi calon penting mematuhi ketentuan. Jangan memanipulasi laporan penggunaan dana kampanye. Karena sanksinya tidak hanya dibatalkan dari calon kada, tapi juga berujung pada pidana,” ujar Zuhron.(gir/jpnn)
JAKARTA – Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zuhron menegaskan pendanaan dan pemenangan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut