Manipulasi Nilai Siswa Makin Marak
Jika SNMPTN 2013 Hapus Ujian Tertulis
Selasa, 13 Maret 2012 – 02:21 WIB
JAKARTA - Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan menghapus ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013, mulai menuai polemik. Menurut Sekretaris Panitia SNMPTN, Rochmat Wahab, jika kebijakan itu dilakukan, maka akan memicu makin maraknya manipulasi nilai sekolah siswa SLTA. Seperti diberitakan, kebijakan menetapkan menghapus SNMPTN jalur ujian tulis merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 34 Tahun 2010. Dalam Peraturan Menteri tersebut dinyatakan penerimaan mahasiswa baru di PTN melalui dua skema, yaitu SNMPTN dan/atau jalur mandiri.
Menurutnya, selama ini saja, jalur undangan masuk PTN masih diwarnai dengan aksi manipulasi nilai siswa oleh pihak sekolah, seperti terjadi di SMAN 5 Medan. Maka, jika seleksi SNMPTN tahun depan memberikan jatah lebih besar lagi lewat jalur undangan, maka semakin banyak sekolah yang melakukan kecurangan, dengan harapan siswanya bisa diterima di PTN lewat jalur undangan itu.
Baca Juga:
"Saya tak bisa menjamin nilai rapor dan nilai ujian sekolah dibuat dengan jujur. Sekolah bisa saja memberi nilai 9 atau 10 semua kepada siswanya, toh guru sekolah yang memberikan nilai itu. Bagaimana kami bisa menjamin kualitas siswa itu," ujar Rochmat Wahab, yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saat dihubungi JPNN kemarin (12/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan menghapus ujian tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit