Mantan Anak Buah Santoso Imbau Ali Kalora Cs Menyerahkan Diri
jpnn.com, POSO - Basri alias Bagong, salah satu narapidana terorisme di Poso, Sulawesi Tengah, yang saat ini tengah menjalani hukuman mengimbau semua terduga teroris di Poso, termasuk Ali Kalora, yang masuk daftar pencarian orang (DPO) segera menyerahkan diri kepada pihak berwajib.
Imbauan itu terekam dalam video berdurasi kurang lebih 1 menit 53 detik, yang tersebar.
Video itu dikonfirmasi polisi di Poso, Sulteng, Selasa (24/8).
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, nama saya Basri alias Ayas alias Bagong alias Opa. Alhamdullilah, saya dalam keadaan baik, baik dan sehat sehat. Saya turun untuk menyerahkan diri, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan saya,” ucap mantan anak buah pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso itu.
Basri yang juga diduga pernah memimpin kelompok itu setelah Santoso tewas mengimbau kepada DPO teroris di Poso untuk segera berhenti melakukan perbuatan melawan hukum.
"Kakak-kakakku, saudara-saudaraku yang masih ada di hutan, kalau kalian takut untuk turun menyerahkan diri, saya yang akan bertanggung jawab. Sayalah yang akan menjemput kalian. Saya akan jemput kalian. Bapak-bapak kita dari polisi memperlakukan saya baik-baik, melebihi saudara mereka sendiri," ujarnya.
Dia juga mengajak kelompok tersebut untuk bersama-sama membangun Kabupaten Poso lebih baik ke depan.
"Sekali lagi, marilah kita turun, marilah kita turun, sudah tinggalkan perbuatan kita yang melanggar hukum. Kita bangun Poso," ujarnya.
Basri alias Bagong, salah satu narapidana terorisme yang juga mantan anak buah Santoso di MIT, mengimbau terduga teroris di Poso yang masuk DPO, termasuk Ali Kalora, segera menyerahkan diri.
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Banjir Merendam Ratusan Rumah Warga di Poso Sulteng
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme