Mantan Auditor BPK Dituntut 4 Tahun Penjara

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gatot Supiartono dituntut hukuman selama 4 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasusnya. Jaksa menganggap Gatot terbukti melanggar pasal 353 ayat 3 juncto pasal 1 dan 2 KUHPidana.
"Menuntut kepada terdakwa pidana penjara selama 4 tahun dikurangi masa tahanan," kata Jaksa Guntoro di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin sore (9/6).
Tuntutan jaksa sendiri merupakan pasal subsider. Sebab, berdasarkan fakta persidangan, tidak ada fakta yang mengarah pada dakwaan primer, pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan subsider pasal 338.
Dalam memberikan tuntutan ini Jaksa juga mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Gatot. "Untuk yang memberatkan, perbuatan terdakwa mengakibatkan seseorang meninggal dunia, sementara yang meringankan, terdakwa belum pernah dihukum," tegas Jaksa.
Sebelumnya diberitakan salah satu auditor terbaik BPK itu dijerat karena kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap istri sirinya Holly Angela.
Gatot didakwa jaksa melanggar Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara, dengan subsider pasal 338 dan subsider lagi pasal 353 ayat 3.
Kasus ini berawal dari terbunuhnya Holly, di sebuah apartemen di Kalibata Jakarta Selatan. Polisi kemudian menetapkan lima orang masing-masing Surya Hakim, Abdul Latief, Pago Satria, Elriski dan Rusky (saat ini masih DPO) sebagai tersangka pembunuhan.
Setelah dikembangkan, Gatot juga turut dijadikan tersangka atas tuduhan sebagai otak pembunuhan terhadap Holly. Namun saat bersaksi di sidang Gatot, Surya mengakui bahwa inisiatif pembunuhan Holly datang dari dirinya, bukan Gatot. (flo/jpnn)
JAKARTA - Mantan Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gatot Supiartono dituntut hukuman selama 4 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tunjangan Profesi Guru dan Pengawas PAI Dirapel, Bukan Hanya PNS & PPPK
- Guru PPPK Bulan Ini Mengantongi Rp20 Juta ya? Oh, Nikmatnya
- Mudik 2025, Tol Semarang ABC Siap Terapkan One Way Lokal Kalikangkung-Bawen
- Ambiguitas Komitmen Iklim Para Pendana Infrastruktur Gas di Indonesia
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Tanggapi RUU KUHAP, Gayus Lumbuun: Polisi Sebaiknya Tetap Jadi Penyidik