Mantan Auditor BPK Kukuh Tolak Dakwaan Jaksa
jpnn.com - JAKARTA - Mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gatot Supiartono dan kuasa hukumnya kukuh menolak dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas kasus dugaan pembunuhan terhadap Holly Angela Hayu.
Dalam hal ini, pihak Gatot menyatakan tetap pada nota pembelaannya. Hal itu diungkapkan dalam persidangan dengan agenda duplik yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (30/6).
"Kami tetap pada pembelaan yang Mulia. Baik pembelaan pribadi maupun tim kuasa hukum," kata penasehat hukum Alfrian Bondjol menjawab pertanyaan Majelis Hakim yang diketuai Hakim Badrun Zaini terkait tanggapan Jaksa penuntut umum.
"Terdakwa bagaimana," tanya Hakim kepada Gatot. "Sama seperti yang disampaikan kuasa hukum," jawab Gatot singkat.
Majelis pun memutuskan bahwa agenda sidang selanjutnya sampai pada pembacaan vonis hakim atas suami siri Holly tersebut. "Kami ulangi, sidang kembali Selasa, 8 Juli 2014 putusan majelis hakim," kata Hakim Badrun.
Ditemui seusai sidang, Gatot yakin pembelaannya pekan lalu sudah sesuai dengan fakta persidangan. Oleh karenanya, ia berharap hakim dapat menilai secara objektif dan memutus secara adil. "Dari awal kita sudah optimis. Semua tinggal di majelis hakim," ungkap Gatot.
Sebelumnya, Gatot dituntut hukuman pidana selama 4 tahun penjara. Namun Gatot dalam pledoinya membantah tudingan JPU tersebut. Ia juga minta diberi keringanan hukuman karena merasa tidak bersalah dalam kasus itu. (flo/jpnn)
JAKARTA - Mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gatot Supiartono dan kuasa hukumnya kukuh menolak dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ayah Bejat, Anak Kandung Ditiduri Sampai Bunting di Banjarmasin
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- Pengusaha yang Paksa Anak Sujud dan Menggonggong Ditangkap Polisi
- Simpan Sabu-Sabu di Jok Motor, Warga Lampung Ditangkap Polisi
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun