Mantan Bupati Harus Bertanggung Jawab Soal Lahan Sawit
Minggu, 30 Oktober 2011 – 19:18 WIB
"Begitu rakyat menyerahkan tanah ulayatnya kepada bupati, saat itu muncul syahwat Syetannya untukmengibuli rakyatnya sendiri. Ini memang cara pemiskinan masyarakat secara sistematis dan massif. Ini cara kotor dan tidak manusiawi," ujar anggota DPR dari dapil II Sumbar itu.
Sementara Ketua Umum Ikatan Keluarga Pasaman Barat, Prof Syafril Kemala mengungkap kerisauannya tentang munculnya "Datuk Bodong" di Pasaman yang jumlahnya sudah tidak terhitung lagi.
"Datuk Bodong ini punya akses yang luar biasa terhadap pemerintah sehingga dia bisa menyerahkan tanah ulayat kepada pengusaha sawit melalui persetujuan bupati. Datuk Bodong dan bupati sama saja perangainya," ujar Syafril Kemala.
Peserta seminar lainnya, DR Adnan Nursal mengatakan apa yang terjadi di Pasaman adalah fenomena nasional, dimana masyarakatnya dengan berbagai cara dipaksa untuk menyerahkan hak tanah ulayatnya kepada investor.
JAKARTA - Masyarakat perantau Pasaman Barat di Jakarta meminta mantan Bupati Pasaman, Taufik Martha harus bertanggung jawab terhadap seluruh kekisruhan
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius