Mantan First Lady Taiwan Akui Korup
Rabu, 11 Februari 2009 – 08:21 WIB
TAIPEI - Skandal korupsi mantan Presiden Taiwan Chen Shui-bian menyeret mantan first lady Wu Shu-chen ke meja hijau. Kemarin (10/2) perempuan 55 tahun itu mengaku bersalah atas dua dugaan korupsi yang ditimpakan kepadanya. Yakni, pemalsuan dokumen dan pencucian uang.
Konon, dua aksi korup Wu tersebut merugikan negara sebesar TWD 2,2 juta (sekitar Rp 760 juta). Mengutip media setempat, Associated Press melaporkan bahwa dana ilegal yang diterima dari seorang kontraktor itu disimpan Wu di luar negeri. Dalam sidang putusan di Taipei kemarin, mantan ibu negara berkursi roda tersebut menampik dua tuduhan lain. Yakni, menerima suap dan menyelewengkan dana kepresidenan.
Baca Juga:
"Saya minta maaf karena telah membawa uang itu ke luar negeri tanpa memberi tahu suami," ujarnya seperti dilaporkan oleh Agence France-Presse. Mengenakan jaket oranye, Wu didampingi putranya, Chen Shih-chung, dalam sidang yang dihelat di Pengadilan Distrik Taipei tersebut. Dengan putusan bersalah itu, Wu menjadi ibu negara Taiwan pertama yang terjerat skandal korupsi.
Skandal korupsi yang menyeret nama Wu kali pertama muncul pada 2006. Dia diduga menilap duit rakyat TWD 14,8 juta (sekitar Rp 5 miliar) bersama Chen. Proses hukum terhadap Chen berlanjut. Tapi, Wu mendapatkan dispensasi setelah pingsan dalam sidang pertama pada akhir 2006. Sementara itu, Chen yang dikenai dakwaan sama dengan Wu membantah segala tuduhan dan masih menjalani proses hukum hingga kini. (hep/ami)
TAIPEI - Skandal korupsi mantan Presiden Taiwan Chen Shui-bian menyeret mantan first lady Wu Shu-chen ke meja hijau. Kemarin (10/2) perempuan 55
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan