Mantan Guru Calon Incumbent Diintimidasi
Minggu, 18 April 2010 – 20:05 WIB
JAKARTA -- Upaya jegal-menjegal menjelang pilkada Kabupaten Simalungun, Sumut, semakin keras. Bahkan, hingga mengorbankan pihak lain yang tidak terkait langsung dengan urusan pencalonan pilkada. Hal itu yang dialami Kepala Sekolah SMP Negeri 22 Jakarta Barat Moh Karim dan mantan guru matematika Bupati Simalungun Zulkarnain Damanik di sekolah itu, Ny.Syamsidar (80). “Kami jelaskan kepada orang LSM itu bahwa dasar dikeluarkannya legalisir ijazah itu ya nama yang bersangkutan harus terdaftar dan tertera di buku induk sebagai siswa. Jadi tak ada alasan kami untuk mencabutnya lagi. Apalagi diperkuat dengan keterangan mantan guru yang pernah mengajar yang bersangkutan,” beber Karim. Meski sudah diberikan penjelasan panjang lebar, namun tetap saja oknum LSM itu datang dan mendesak-desak terus.
Keduanya merasa terintimidasi oleh oknum aktivis sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang cabangnya ada Simalungun. Zulkarnain merupakan calon incumbent yang akan maju lagi di pilkada Simalungun, Agustus mendatang. Dia diusung Partai Demokrat dan sejumlah partai lainnya.
Karim bercerita, oknum aktivis LSM itu sudah beberapa kali datang ke SMP 22 Jakarta Barat. Tujuannya, mendesak Karim agar mencabut lagi legalisir ijazah atas nama Zulkarnain Damanik. Karim dan para guru lainnya merasa terganggu dengan ulah oknum LSM itu, terlebih dia datang ke sekolah pada jam-jam pelajaran sedang aktif. Sudah tentu, permintaan oknum LSM itu tidak dituruti. Alasannya, nama Zulkarnain Damanik memang tercatat di buku induk sekolah.
Baca Juga:
JAKARTA -- Upaya jegal-menjegal menjelang pilkada Kabupaten Simalungun, Sumut, semakin keras. Bahkan, hingga mengorbankan pihak lain yang tidak terkait
BERITA TERKAIT
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo